Tiga Juta Orang Bersiap ke Jakarta

Rabu, 23 November 2016 09:04:22 814
 Tiga Juta Orang Bersiap ke Jakarta
Ketua Umum FPI, Ahmad Shobri Lubis.

Jakarta, inforiau - Aksi Bela Islam III, Front Pembela Islam (FPI) akan menurunkan 3 juta orang yang akan siap ikut aksi tersebut, Ketua Umum FPI Ahmad Shobri Lubis mengatakan unjuk rasa itu menuntut calon Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ditangkap  karena diniliai menista Agama Islam.


“Tiga juta massa yang akan turun, itupun masih kurang,” kata Shobri Lubis saat dihubungi melalui telepon, Selasa, (22/11).


Shobri mengatakan, unjuk rasa yang direncanakan mulai 25 November atau 2 Desember mendatang tetap berjalan seperti biasa. Jumlah massa telah disiapkan. Massa akan dikerahkan dari Masjid Istiqlal. “Aksi tetap berjalan,” ujarnya.
Sementara itu, terkait maklumat Polri, Shobri menanggapi ucapan Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan yang menegaskan agar massa tidak salat Jumat di jalan umum. Menurut Shobri, massa yang menjalankan salat di jalan karena ruang tampung Istiqlal terbatas untuk massa tiga juta. “Memangnya (Istiqlal) cukup menampung?” kata Shobri.


Menurutnya, dengan jumlah massa lebih dari tiga juta orang tidak memungkinkan masjid Istiqlal menampung orang sebanyak itu. Ia juga menyampaikan massa akan mengawali aksi dengan berkumpul di Istiqlal dan long march menuju Istana Negara. “Kita akan sesuaikan,” ujar dia.


Aksi Bela Islam III adalah unjuk rasa ketiga yang dilakukan setiap Jumat. Aksi itu pertama kali dilakukan pada 4 Oktober 2016, selanjutnya 4 November, hingga rencana selanjutnya pada Jumat, 25 November 2016. Ribuan massa yang dikerahkan datang dari berbagai daerah: Maluku, Jawa, Sumatera, dan DKI Jakarta.


Pihak kepolisian terus melakukan upaya pencegahan terjadinya tindak pidana pada saat demo 2 Desember 2016mendatang. Salah satunya dengan melakukan patroli siber di media-media sosial.
Menurut Direskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Pol Fadil Imran menjelaskan, terkait rencana demo 2 Desember 2016, polisi sejatinya melakukan upaya pencegahan agar tak ada perbuatan tindak pidana. Salah satunya dengan melakukan patroli siber di media-media sosial.


“Kita lakukan kegiatan polisi siber dengan memberikan imbauan dan mengawawasi akun-akun yang bersifat menghasut dan memfitnah,” ujarnya kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (22/11).
Fadil mengatakan, polisi juga berkoordinasi dengan Kemkominfo sebagai upaya penegakan hukum pada akun-akun dan pemilik akun tersebut. Polisi kata dia, juga akan terus mengawasi mana saja akun dengan konten berisi provokasi dan fitnah serta pencemaran nama baik.


“Itu semua kita jadikan materi atau bahan penyelidikan selanjutnya,” tuturnya.

KOMENTAR