Ikatan Alumni MAN Kuok Nyatakan Dukungan Untuk Amin -Saleh

Jumat, 25 November 2016 11:32:15 925
Ikatan Alumni MAN Kuok Nyatakan Dukungan Untuk Amin -Saleh
Pekanbaru,inforiau- Gelombang dukungan untuk Pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati Kampar Nomor Urut 1 Muhammad Amin-Muhammad Saleh terus mengalir. Kamis (24/11/2016) malam bertempat di salah satu hotel di Pekanbaru, giliran dari puluhan mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Alumni MAN Kuok menyatakan dukungan siap memenangkan Amin-Saleh pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kampar tahun 2017. Pertemuan yang berlangsung akrab IKA MAN Kuok dengan Calon Bupati Kampar Nomor Urut 1 Muhammad Amin langsung dipimpin Ketua IKA MAN Kuok Wahyu Hidayat. Diantara pengurus yang hadir adalah Wakil Ketua Faisal Ahmad, Bidang Humas Alfinandra, Bidang Keagamaan Auzi Madani, Seksi Olahraga Hafizman dan lainnya. Turut hadir juga Ketua Barisan Muda Amin Saleh Yusroni Tarigan, Sekretaris Barisan Muda Amin Saleh Ardi Amsyar, Bendahara Barisan Muda Amin Saleh Arif dan pengurus lainnya. Ketua IKA MAN Kuok Wahyu Hidayat dalam pertemuan itu menyatakan bahwa IKA MAN Kuok memutuskan memilih Muhammad Amin-Muhammad Saleh karena pasangan ini dinilai sangat tepat memimpin Kabupaten Kampar pada periode berikutnya. Menurut mahasiswa UIN Suska Semester 7 ini, pasangan Amin-Saleh merupakan kombinasi antara pengusaha dan birokrat dan memiliki program yang jelas untuk masyarakat Kampar yakni mengurangi pengangguran dan meningkatkan perekonomian masyarakat. Sementara itu, salah seorang anggota IKA MAN Kuok, Iskandar yang juga mahasiswa UIN Suska Riau menyatakan, IKA MAN Kuok mendukung Amin-Saleh dengan sepenuh mungkin. "Pak Amin kami harapkan bisa memperjuangkan dan menampung tenaga kerja di Kabupaten Kampar dengan membuka peluang investasi bagi industri," tegas Iskandar. "Tak jarang banyak sarjana yang harus jadi tukang becak, harus menyadap karet karena pemerintah tak mau menampung tenaga kerja," tuturnya. Ia juga berharap Amin bisa memperjelas Kabupaten Kampar sebagai Negeri Serambi Mekkah. "Coba kita lihat Rohul dan Siak begitu indahnya negeri ini," bebernya. Sementara itu, dalam pertemuan ini Calon Bupati Kampar Nomor Urut 1 Muhammad Amin banyak menyampaikan motivasi kepada mahasiswa agar mahasiswa kelak tidak menjadi pengangguran. Amin juga banyak berkisah tentang kehidupan sulitnya semasa menjadi mahasiswa dan hingga akhirnya memutuskan mengadu nasib ke Jakarta demi mengembangkan pergaulan, memperbanyak relasi dan belajar dari orang-orang besar dan belajar membangun bisnis dan mengembangkannya. Amin juga bercerita bahwa ia tak menyangka juga bisa memimpin Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Kampar karena dulu basicnya ia adalah anak pesantren, menuntut ilmu di Pondok Pesantren Darussalam dan melanjutkan kuliah di di Jurusan Peradilan Agama. "Tahun 1999-2000 saya hijrah ke Jakarta. Hijrah saya ke Jakarta ada yang saya tangkap, bahwa ini membuka pergaulan, membuka relasi, bisnis," terang Amin. Bicara mengenai kondisi Kabupaten Kampar saat ini Amin menyampaikan bahwa peluang investasi setiap tahun adalah miliaran rupiah namun banyak sarjana di Kampar tak bisa menguasai ekonomi Kampar. Amin berpesan kepada mahasiswa kalau kita ingin hidup sukses di dunia harus menguasai teknologi dan dunia industri. Amin juga mengingatkan mahasiswa jangan terlalu manja dan harus memiliki semangat petarung. "Kita orang Kampar terlalu manja. Terlalu bergantung ke orang tua, itu tak akan membuat kita maju," tegasnya lagi. Generasi muda Kampar kata Amin jangan terlalu berharap menjadi PNS karena banyak peluang ada di depan mata. Peluang menjadi PNS pun semakin dibatasi karena ada regulasi yang mengatur dan jangan percaya jika ada pihak-pihak tertentu atau calon bupati dan wakil yang menjanjikan kerja sebagai PNS. "Jadikan PNS itu pilihan nomor sepuluh kalau ingin maju. Sebab tak ada PNS Kampar yang jadi Bupati Kampar. Tak ada sarjana Kampar yang jadi Bupati Kampar. Di berbagai perusahaan yang ada di Kampar ada investasi dan ada peluang kerja. Melihat kondisi Kampar begitu hebat, begitu kaya sampai hari ini tak pernah ada kita menguasainya. Kalau kita tak menentukan sikap, tak menguasai teknologi maka kita makin keropos," terangnya. "Kalau masih berharap menjadi PNS akan terbebani fikiran kita, orang tua dan masyarakat kita," ulasnya. Amin juga miris melihat Kampar saat ini karena begitu banyak perusahaan di Kampar namun tak ada satupun orang Kampar memutar otak bagaimana dana itu bisa singgah, bisa dikelola oleh masyarakat Kampar. "Bagaimana sumber daya alam kita dikelola oleh sumber daya manusia. Saya tak mau adek-adek yang datang malam ini tamat kuliah jadi pengangguran," ucap Amin. Oleh sebab itu kata Amin, pasangan Amin-Saleh adalah calon yang memiliki program untuk menjadikan Kampar sebagai negeri industri, negeri yang sejahtera dengan berupaya mengurangi pengangguran, memperhatikan kesejahteraan guru mengaji, guru PDTA, melakukan pemerataan guru hingga pelosok desa, meningkatkan layanan kesehatan, memberdayakan ninik mamak, organisasi dan lainnya. Amin juga ingin memaksimalkan dana CSR untuk menopang kebutuhan anggaran seperti honor guru PDTA, gharim dan imam serta pembinaan lainnya.(Rilis)

KOMENTAR