Pengakuan Salah Seorang Yang Memiliki Anggota Keluarga Terkait Pungli di Tahanan Sialang Bungkuk, Pekanbaru

Sabtu, 06 Mei 2017 09:23:45 1239
Pengakuan Salah Seorang Yang Memiliki Anggota Keluarga Terkait Pungli di Tahanan Sialang Bungkuk, Pekanbaru
Aparat gabungan hingga kini terus melakukan pengamanan ketat di Tahanan Sialang Bungkuk, Pekanbaru

Pekanbaru, Inforiau - Pekanbaru Provinsi Riau sempat digabung dengan adanya kabar terkait kaburnya ratusan Narapidana (Napi) di Penjara Sialang Bungkuk, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru yang pada akhirnya, Jumat (05/5/2017) usai shalat Jumat kemarin.


Atas kaburnya ratusan para napi ini, juga telah mendapat keresahan seluruh masyarakat kota Pekanbaru. Dimana dikabarkan juga, pasca kejadian tersebut, para napi yang terus berusaha meloloskan diri dari kejaran aparat kepolisian, juga sempat melakukan penyanderaan bagi anak-anak, bahkan juga merampas kenderaan masyarakat.


Hingga kini, ratusan aparat kepolisian dari berbagai daerah di Provinsi Riau terus dikerahkan untuk melakukan pengejaran dalam penangkapan para napi yang kabur tersebut disamping menghimbau masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati.


Kapolda Riau Irjen Zulkarnain, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Riau, Ferdinand Siagian sampai saat ini terus melakukan penyelidikan kasus karena kaburnya ratusan Narapidana di penjara Sialang Bungkuk tersebut.


Dan, berdasarkan hasil temuan ditambah dengan kumpulan bukti-bukti pengakuan, salah satu faktor penyebab kaburnya ratusan Narapidana ini dipicu oleh maraknya praktek Pungutan Liar (Pungli) dan perlakukan tidak manusiawi yang dilakukan petugas.


Dua faktor itu juga dibenarkan oleh salah seorang warga kota Pekanbaru, Doris yang punya anggota keluarga ditahan di penjara Sialang Bungkuk Kecamatan Tenayan Raya.


Berdasarkan pengakuan Doris lewat Pijat WhatsApp pribadinya, Sabtu (06/5/2017) pagi, memang lapas sialang bungkuk banyak praktek pungli. Bahkan menurut pengakuan Doris, saat Ia bersama keluarga menjenguk saudaranya ada (tahanan Sialang Bungkuk), baru 5 menit menjenguk, mereka disuruh bayar Rp10 ribu.


"Pernah juga pada waktu itu ada (kata petugas tahanan Sialang Bungkuk) yang nelpon ke orang tua saya, lewat telepon itu mereka minta uang Rp1 juta, mereka bilang ke ibu saya saat itu anak ibu (saudaranya) lagi di strap (di ganti ruangan Sempit) kalau mau keluar dari ruangan itu bayar Rp1 juta, "akuinya kepada Inforiau.


Dikesempatan ini juga, Doris berharap kepada Polda Riau dan jajaran juga Kantor Wilayah Kemenkum HAM Provinsi Riau dapat mengusut kasus tersebut secara bijak dan adil, serta menindak secara tegas para pelaku praktek Pungli di Tahanan Sialang Bungkuk Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru tersebut. iin

KOMENTAR