Dekan FK UR: Dokter Muda UR Harus Siap Untuk Bersaing
Pekanbaru, inforiau - Sebanyak 31 orang mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau mengikuti Sumpah Dokter Muda ke-XXXVII yang diadakan di Halaman Gedung Fakultas Kedokteran UR baru-baru ini.
“Fakultas Kedokteran Universitas Riau telah menunjukkan produktifitasnya dalam mencetak dokter-dokter Muda profesional. Produktifitas ini ditandai dengan digelarnya Yudisium dan Sumpah Dokter sebanyak 31 orang. Semenjak berdiri tahun 2001, FK UR telah menamatkan sebanyak 623 orang mahasiswa sebanyak 951 Mahasiswa Aktif dan 368 Profesi,” ungkap Dekan FK UR, Dr dr Dedi Afandi DFM Sp F.
Tambah Dedi, Fakultas Kedokteran Universitas Riau (FK-UR) bertekad untuk terus meningkatkan kualitas Kegiatan Tri Darma Perguruan Tinggi sebagai inti utama dari aktivitas program di universitas. Dan FK UR terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, pelayanan, dan fasilitas baik akademik maupun non akademik.
"Dokter-dokter muda sudah harus siap untuk bersaing dalam bidang pelayanan kesehatan, meningkatkan kompetensi dan menjaga etika kedokteran, apalagi regulasi persoalan kesehatan sekarang yang mana pemerintah mencoba mengandeng Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk menuntaskan berbagai persoalan kesehatan," ujarnya.
Lanjut dia lagi, Saat ini FK UR memiliki Pogram Studi Baru, yakni pogram Dokter Spesialis Pulmonologi dan kedokteran Respirasi khusus Paru. Spesialis ini jelasnya sudah resmi di buka bulan Agustus lalu oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi. "Spesialis ini lebih mengarah penyakit paru, sudah kita ketahui di Riau sendiri penyakit paru merupakan penyakit yang belum tuntas teratasi apalagi di Riau kasus asap yang menyebabkan penyakit yang berkaitan dengan paru-paru tergolong tinggi, dan rencana untuk semester depan kita sudah menerima mahasiswa baru,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Biro Perencanaan dan Hubungan Masyarakat UR, Ahyat SE berharap kepada Dokter Muda dapat mempersiapkan diri menyongsong Era Globalisasi aspek Kesehatan dan Kedokteran yang tidak dapat dihindari oleh semua negara termasuk Indonesia,"Kedepan Indonesia tidak dapat mencegah masuknya jasa-jasa pelayanan kesehatan asing, termasuk tenaga dokter, sehingga dokter Indonesia harus siap bersaing dengan dokter asing," ujar Ahyat. AWI
