Hujan dan Kerinduan ini
Pekanbaru - Walau hanya sebentar singgah, namun telah mengajari arti sebuah rindu yang bertemu dan rasa syukur yang hebat. Kurang lebih sebulan terakhir, langit seakan bersembunyi dibalik tebalnya asap. Tidak hanya langit, matahari pun sedikit malu untuk memancarkan sinarnya.
Masyarakat mulai marah, protes, sedih, kecewa, takut, dan bertanya-tanya. Siapa yang harus disalahkan dan siapa yang harus bertanggungjawab. Tapi hari itu, Senin 23 September 2019, sesuatu itu datang, anugerah dan nikmat yang paling besar diberikan sang maha pencipta.
Sesuatu itu adalah hujan. Tepatnya di saat sore, langit mulai mendung, angin berhembus kencang, pertanda bumi akan dibasahi. Dan benar saja, air itu turun dan seolah memberikan kabar bahagia.
Tidak ada hal yang diucapkan selain rasa syukur, masyarakat benar-benar bergembira sore itu. Update-an story di linimasa sosial media mereka, praktis semua berkisah tentang hujan.
Hal ini wajar, bahkan mungkin tidak wajar kalau ada yang tidak senang dengan kehadiran hujan. Atau memang ada mereka yang tidak senang, mungkin saja para korporasi.
Hujan sore itu berintensitas lebat, walaupun dalam tempo yang tidak lama. Setidaknya yang sebentar itu benar membawa berkah yang luar biasa. Tercatat perubahan ISPU (Indeks Standar Pencemaran Udara) Pekanbaru, yang mengalami perubahan cukup signifikan.
Pada pagi hari ISPU Pekanbaru berada pada titik berbahaya dengan angka 749, dan pagi itu kabut asap benar-benar tebal. Setelah kehadiran hujan, Indeks Standar Pencemaran Udara turun ke titik Tidak Sehat pada angka 189. Berdampak pada, kabut asap yang tidak lagi tebal. Masyarakat yang sebelumnya dirundung murung oleh kepekatan kabut asap yang kian menyesakkan dada.
Dan para mahasiswa yang turun ke jalan, menyuarakan aspirasi, menuntut keadilan perihal kabut asap yang seolah menjadi masalah pelik di ranah Melayu ini. Sungguh hujan yang turun sore itu, mereka seolah diberi jawaban dan rasa rindu yang menemukan definisi bertemu.
Namun, pada akhirnya yang diharapkan adalah solusi tuntas terhadap masalah kabut asap ini. Sebab, hujan pun benar tidak bisa selalu hadir untuk memberikan kabar gembira.
Pekanbaru 25 September 2019
Ilham
UIN SUSKA Riau
Ilmu Komunikasi
