Komandan Sesko TNI Bangga Indonesia Miliki Pabrik Kertas Terbesar

Rabu, 12 Oktober 2016 13:10:44 1398
Komandan Sesko TNI Bangga Indonesia Miliki Pabrik Kertas Terbesar

Pangkalan Kerinci, inforiau - Mengunjungi pabrik pulp dan kertas terbesar se-Indonesia sekaligus mengekspor kertas keluar negeri merupakan kebanggaan tersendiri bagi Komandan Sekolah Staf dan Komando (Dansesko) Tentara Nasional Indonesia (TNI), Letnan Jendral Agus Sutomo SE beserta rombongan siswa Sesko TNI ketika mengunjungi PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) pada Selasa (11/10) sebagai bentuk sinergitas antara kedua belah pihak.


Dansesko Agus kagum dengan perkembangan Pangkalan Kerinci yang pesat setelah beroperasinya perusahaan pulp dan kertas ini. Buktinya, dengan adanya RAPP, Ibukota Kabupaten Pelalawan ini yang awalnya hanya terdiri dari 200 Kepala Keluarga (KK), kini telah mencapai lebih dari 100 ribu jiwa. Hal ini merupakan dampak positif dari keberadaan perusahaan kertas terbesar ini.
“Kami apresiasi dengan adanya pabrik kertas di Pangkalan Kerinci ini, karena dapat mempekerjakan masyarakat sekitar. Keberadaan pabrik mempunyai pengaruh besar sehingga dapat mengerakkan ekonomi lokal dan berpengaruh dengan ekonomi nasional. Kami  berharap pabrik ini maju,” ujar Agus yang didampingi Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI Nurendi, M.Si (Han)  dan Wakil Bupati Pelalawan, Zardewan.


Dalam kunjungan tersebut, Rudi Fajar memaparkan program-program perusahaan yang bersinergi dengan pemerintah dan masyarakat, diantaranya, Program Desa Bebas Api  atau Free Fire Village (FFV). Menurutnya, semua pihak harus melakukan pencegahan karena hal itu merupakan strategi yang baik sehingga jika terjadi kebakaran.

 

 


“Program desa bebas api tersebut berada diluar konsesi perusahaan. Selama ini masyarakat membuka lahan dengan cara bakar karena dinilai lebih murah tetapi tidak baik untuk lingkungan. Sehingga, sejak tahun 2013 kami mengajak masyarakat untuk mengubah cara membuka dengan membakar dengan beberapa program, salah satunya adalah agricultural assistance, yaitu membuka lahan menggunakan peralatan mekanis seperti memberi bantuan hand tractor yang tidak menyebabkan kerugian dibidang lingkungan,” ujarnya.


Ia menuturkan saat ini jumlah desa yang tergabung dalam Program Desa Bebas Api ini menjadi 18 desa di tiga kabupaten, yakni Pelalawan, Siak dan Kepulauan Meranti. Jumlah ini akan terus ditingkatkan agar masyarakat tidak lagi membuka lahan dengan cara membakar.


“Perusahaan juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan siswa untuk sadar bahaya karhutla lewat Fire Aware Community (FAC),” katanya.
Selain itu, Rudi menjelaskan RAPP juga memiliki kepedulian dengan kesejahteraan masyarakat sekitar lewat Departemen Community Development (CD). Lewat program CD, masyarakat dibina agar kehidupan mereka lebih baik.


“Perusahaan tidak hanya berkembang sendiri, tetapi juga harus masyarakat sekitarnya. Misalnya pada dunia pendidikan, RAPP telah memberikan beasiswa lewat Tanoto Foundation kepada warga yang berada di wilayah operasional dan setelah lulus, mereka bekerja di RAPP,” tutupnya.(*)
 

KOMENTAR