Tarik Ulur Penyetopan Migor Curah
Inforiau - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menegaskan tidak akan menyetop peredaran minyak goreng curah, meski akan meluncurkan migor kemasan sederhana.
"Migor curah tetap, meski orang sudah pindah (ke migor kemasan) itu urusan nanti," kata Zulkifli saat meninjau harga bahan pokok di Pasar Klender, Jakarta Timur, Rabu (22/6/2022).
Zulkifli menjelaskan hal ini karena sudah ada 13.900 titik penyaluran minyak goreng curah dengan harga Rp 14.000 per liter atau Rp 15.500 per kilogram. Dengan adanya minyak goreng kemasan sederhana membuat peredaran minyak murah jadi bisa masuk ke banyak tempat seperti di supermarket, hingga minimarket.
"Jadi nanti banyak tempatnya, ada dimana-mana (migor Rp 14.000 per liter)," jelasnya.
Dia pun menjanjikan masalah minyak goreng murah saat ini sudah teratasi mulai dari ketersediaan hingga harganya terjaga di Rp 14.000 per liter.
"Dalam 2 minggu minyak goreng 14 ribu ada dimana-mana dan tidak akan jadi isu lagi karena tersedia dengan baik," katanya.
Sebelumnya terjadi tarik ulur dalam rencana penghapusan minyak goreng curah. Dimana para era Menteri Perdagangan sebelumnya Muhammad Lutfi juga berencana menghapus peredaran minyak goreng curah meski aturan itu dicabut karena terjadi krisis ketersediaan dan melambungnya harga migor sejak akhir 2021 lalu.
Selain itu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, yang ditugaskan oleh Presiden Joko Widodo menuntaskan permasalahan minyak goreng juga bicara mengenai penghapusan migor curah.
"Kami juga minta nanti secara bertahap tidak ada lagi minyak goreng curah, menuju kemasan sederhana, karena itu kurang higienis. Itu yang sedang kami kerjakan dan banyak pengusaha yang akan melakukan hal itu dengan harga tetap," papar Luhut dikutip dari detikcom, Minggu (12/6/2022).
Luhut mengatakan penghapusan minyak goreng curah dilakukan secara bertahap. Alasan di balik keputusan penghapusan minyak goreng curah sendiri adalah karena dinilai kurang higienis.*
