Andi: Singapura Bebas Asap Kiriman

Selasa, 15 Maret 2016 11:35:04 960
Andi: Singapura Bebas Asap Kiriman
Pekanbaru, inforiau.co - Musim kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang kerap melanda Provinsi Riau tiap tahunnya, menjadi persoalan tersendiri bagi Provinsi Riau yang ditakutkan kembali mengirimkan asap ke negara tetangga seperti Malaysia dan juga Singapura.
Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman berani menjamin kepada warga Singapura, bahwa tahun ini mereka bisa bernapas lega karena tidak akan lagi mendapat kiriman asap dari Riau.
"Jadi gini, di pertemuan tadi kami juga membahas seputar karhutla. Saya jelaskan kepada konsulat mereka, namanya mister Gavin Chay mengenai penanganan kebakaran di Riau. Prosesnya saat ini sudah maksimal, kekuatan kita juga banyak. Saya yakin, tahun ini Singapura tidak terkena asap kiriman lagi," kata Andi Rachman, Selasa 15 Maret 2016.
Andi Rachman menambahkan, saat ini kondisi kebakaran lahan dan penanganannya sudah dilakukan oleh tim yang solid. Sehingga, ia bisa meyakinkan warga Singapura tidak akan terkena kiriman asap lagi seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Selain karhutla dan kiriman asap, tadi kita juga banyak membahas perkembangan di provinsi Riau dan sektor ekonomi yang sedang berkembang. Karena pak Gavin ini juga dulu pernah di Riau, dan sudah lama tidak berkunjung ke sini," katanya.
Sudah 575 Sekat Kanal
Kepolisian Daerah (Polda) Riau mencatat, sudah ada sekitar 575 sekat kanal yang dibangun diseluruh kabupaten di Provinsi Riau. Tujuannya, agar lahan gambut tetap lembab meski saat ini Riau tengah dilanda musim kemarau kering.
500-an lebih sekat kanal ini dibangun secara swadaya oleh polisi, masyarakat dan instansi terkait lainnya. Ini disebut-sebut upaya paling murah dalam mengantisipasi pemicu kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) Riau.
"Modalnya hanya Rp5 ratus hingga Rp1 juta untuk setiap sekat kanal. Murah sekali. Kita punya target hingga ribuan sekat kanal yang bakal dibagun di lahan-lahan yang rawan terbakar," ujar Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo.
Setiap harinya, ada sekitar 15 sekat kanal yang dibangun di masing-masing kabupaten. "Disamping itu kita perkuat sosialisasi agar warga tidak melakukan pembakaran untuk membuka lahan," jawabnya.
Hingga Maret 2016, Polda Riau dan jajaran Polres sudah menetapkan 41 orang sebagai tersangka yang terlibat pembakaran lahan dan hutan. Mayoritas mereka adalah petani perkebunan dengan total luas lahan yang dipadamkan sekitar 264 hektar.
Andalkan Milik PT RAPP dan Sinarmas
Sementara saat ini bantuan dua helikopter dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) belum kunjung datang. Akibatnya, pemadaman Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut) yang tersebar di beberapa daerah di Riau bergantung dengan helikopter swasta milik PT Sinarmas dan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP).
Belum jelas lambatnya bantuan helikopter yang sebelumnya sudah dijanjikan BNPB melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau yang seharusnya sudah datang minggu lalu.
"Mungkin terkait administrasi. Inikan murni kewenangan BNPB dengan pihak ketiga. Kalau kitakan tidak ada kewenangan sampai ke sana. Tapi yang jelas sebelum bantuan helikopter dari BNPB datang kita maksimal dulu heli milik perusahaan Sinarmas dengan RAPP," kata Kasubag Perencanaan BPBD Riau Indrawansyah Syarkowi, Selasa (15/3).
Melalui bantuan dua helikopter tersebut, pemerintah terus berupaya memaksimalkan agar pemadaman titik-titik api yang jauh dari jangkauan peralatan pemadaman melalui jalur darat. Seperti halnya di kawasan hutan. Tidak bisa dipungkiri, peran kedua helikopter dari pihak swasta tersebut sangat berperan memadamkan sumber-sumber api. Sementara untuk pemadaman yang tidak jauh dari jalan, masih mengandalkan tim pemadam dari jalur darat.
"Tapi prisnispnya heli sinarmas rterus memang sangat membantu memadamkan api dalam berapa hari terakhir. Artinya sebelum datang heli dari BNPB kita maksimalkan dulu heli milik IKPP," ujar Indrawansya.
Di sisi lain, BNPB melalui BPBD Riau juga sudah memberikan bantuan peralatan dasar kepada Pemkab Kepulauan Merant berupa lima unit mesin pompa, tenda keluarga sepuluh unit, tenda pengungsi satu unit, satu unit mobil double couben.
"Ini namnya bantuan peralatan dasar. Karena mereka BPBD-nya baru, jadi kita beri bantuan. Sama halnya seperti di Inhu, Rohil tahun lalukan sama kita berikan juga bantuan," ujar Indrawansyah. Mcr/Grc/Ir

KOMENTAR