Dede Yusuf Pertanyakan Urgensi Daerah Istimewa, Ini Jawaban Anggota DPRD Riau

Pekanbaru - Statemen anggota DPR RI Dede Yusuf mempertanyakan urgensi Daerah Istimewa bagi Riau mendapatkan respon dari anggota DPRD Riau.
Seperti H. Abdullah dari Fraksi PKS yang menyebut pernyataan ini pertanda Dede Yusuf belum memahami bagaimana kontribusi Riau baik saat kemerdekaan maupun setelah kemerdekaan.
"Permintaan Daerah Istimewa ini sangat beralasan bagi Riau. Bagaimana kontribusi Riau untuk NKRI selama ini tidak pernah kita persoalkan. Namun, kontribusi ini tak seimbang dengan apa yang Riau dapat selama ini" kata Abdullah saat dihubungi pada Jumat (15/8/2025) pagi.
Saat kemerdekaan, ada dua sumbangan Riau terbesar yaitu menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa daerah di Riau sebagai bahasa pemersatu, hingga sumbangan kerajaan Siak Sri Indrapura hingga 13 juta gulden atau Rp. 1.074 Trilliun saat itu.
"Sumbangan uang ini terbesar dari semua kerajaan atau daerah. Itu angka luar biasa dan fantastik. Apalagi penggunaan bahasa Melayu. Ini tidak bisa nafikan peran Riau saat kemerdekaan" tegasnya.
Setelah kemerdekaan katanya, Riau menyumbang devisa terbesar dari sektor migas. Dan semenjak tahun 2000, Riau juga menyumbang minyak kelapa sawit terbesar dari daerah lainnya.
"Namun apa yang Riau dapatkan selama ini? Jalan rusak tertinggi secara nasional. Tingkat kesejahteraan penduduk yang masih rendah. Masih ada daerah yang belum dapat sinyal. Ini menjadi motivasi seluruh komponen masyarakat Riau mengungkit kontribusi Riau sejak kemerdekaan." tambah Abdullah lagi.
Maka dia menilai, pernyataan Dede Yusuf ini tidak faham history, kontribusi, dan potensi Riau ke depannya. Dia mengaku bahwa pemda se-Riau terus menggoda Pendapatan Asli Daerah (PAD), namun tak semudah itu karena terhambat birokrasi dan administrasi.
"Usulan Daerah Istimewa ini bagian dari daya tawar dan permintaan masyarakat Riau ke pemerintah pusat. Permintaan ini seperti seorang anak yang meminta kepada orang tuanya. Ini wajar dan logis. Ketika permintaan ini terealisasi tentu beserta dengan hal-hal yang seharusnya selama ini kita dapatkan." tutup Abdullah.