Danrem: Juli Musim Kemarau, Mitigasi Bencana Kahutla Harus Dipersiapkan

Sabtu, 25 Juni 2016 12:05:00 618
Danrem: Juli Musim Kemarau, Mitigasi Bencana Kahutla Harus Dipersiapkan
Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI Nurendi saat berbicar dalam Sosialisasi Pencegahan Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut) di Dumai, Jum'at (24/6)
Dumai, inforiau - Dalam sosialisasi pencegahan Kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) di Dumai, Jum'at (24/6) Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI Nurendi, M.Si (Han) meminta agar semua sektor terkait menyiapkan upaya pencegahan dan mitigasi, karena bulan Juli ini diprediksi akan memasuki musim kemarau.
 
Kata Nurendi, Mitigasi atau upaya mengurangi resiko yang dapat dilakukan misalnya membuat embung penyimpanan air, pembuatan sumur resapan dan patroli darat di wilayah rawan karlahut serta langsung melakukan pemadaman jika ada kemunculan api.
 
“Upaya mitigasi harus diutamakan karena lebih baik dibanding penanganan atau penindakan kebakaran hutan dan lahan,” kata Danrem di Gedung Daerah Sri Bunga Tanjung Kota Dumai.
 
Dia juga mengimbau pemerintah daerah bersama semua sektor untuk kompak bersiap menghadapi kemungkinan bencana karlahut yang bakal terjadi pada musim kemarau mendatang. Selain itu, imbauan secara rutin ke tengah masyarakat agar tidak melakukan kegiatan membakar lahan juga dipandang efektif menghindari bencana akibat karlahut tersebut.
 
“Status siaga darurat karlahut Riau diperpanjang gubernur. Ini  akibat sejumlah daerah masih mengalami kebakaran, karena itu kita mesti bersiap dan giatkan pencegahan. Karlahut sebagian besar diakibatkan ulah oknum tidak bertanggung jawab membuka lahan dengan cara dibakar, sehingga terjadi kerusakan hutan dan aktifitas masyarakat terganggu serta kerugian bagi kesehatan," Pungkas Nurendi.
 
Seperti diketahui, dibutuhkan sekitar 4.000 personel untuk melakukan patroli pencegahan karhutla di wilayah Riau. Dari analisis Satgas Karlahut, ada 64 titik rawan kebakaran di Riau. Maka sosialisasi disemua Kabupaten/kota di Riau yang dilakukan Danrem selaku Komandan Satgas Karlahut dinilai sebagai upaya pencegahan dan sinergisitas dengan semua komponen masyarakat. AWI
 

KOMENTAR