Dari Riau untuk Indonesia: Temu Karya Taman Budaya Se-Indonesia XXI

Kamis, 22 September 2022 23:45:46
Dari Riau untuk Indonesia: Temu Karya Taman Budaya Se-Indonesia XXI
Kadisbud Riau Yoserizal Zen bersama rombongan di Temu Karya Taman Budaya Se-Indonesia XXI

Inforiau - Temu Karya Taman Budaya Se-Indonesia XXI tahun 2022 di Samarinda, Kalimantan Timur secara resmi dibuka.

Helat tahunan ini menjadi lalu-lintas informasi seni budaya dalam upaya pelestarian, pengembangan dan pemanfaatan seni di seluruh daerah di Indonesia.

Pada helat tersebut jelas menunjukkan keberagaman bangsa Indonesia secara budaya. Apalagi kekayaan seni dan budaya menjadi andalan setiap daerah. Terutama dalam suguhan karya seni yang ditampilkan setiap wakil dari provinsi.

Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi pun menegaskan hal itu saat membuka acara. Dikatakannya, pada helat ini telah menunjukkan bahwa keberagaman budaya menjadi pemersatu bangsa yang besar ini.Tak terkecuali Riau tentunya.

Tahun ini, Taman Budaya Riau (TBR) menyuguhkan karya dengan judul, "Dari Riau untuk Indonesia". Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kebudayaan Riau Yoserizal Zen.

Dijelaskannya, Provinsi Riau memiliki empat (4) sungai besar yang membelah daratan. Terdiri dari Sungai Kampar, Indragiri, Rokan dan Siak. Sungai-sungai ini memiliki peran penting bagi kehidupan masyarakat, peradaban sosial dan begitu banyak budaya yang beragam di dalamnya.

Seperti munculnya beragam Sastra Lisan yang berbeda-beda gaya dan maknanya. Sastra lisan merupakan bagian dari tradisi yang berkembang di tengah masyarakat yang menggunakan bahasa sebagai media utama.

"Sastra Lisan lebih dahulu muncul dan berkembang di masyrakat daripada sastra tulis. Dalam kehidupan sehari-hari jenis sastra ini biasanya dituturkan oleh sesorang tukang cerita kepada pendengar atau sesama anggota masyarakat," ulas Atok Yos, sapaan akrab Yoserizal Zen.

Maka, berangkat dari peradaban empat sungai dan disatukan dalam satu rasa, masa dan tutur kata dalam Sastra Lisan yang ada di Riau, menghirup udara yang sama, berpijak pada tanah yang sama dan disaksikan menjadi inspirasi sebuah karya seni pertunjukan yang utuh.

"Burung kuaran terbangnya tinggi,

Hinggap kuau di batang akasia
,
Terimalah persembahan dari kami
,
Dari Riau untuk Indonesia".

Dalam karya, "Dari Riau untuk Indonesia" tersebut, Taman Budaya Riau mempercayakan penulis teks dan sutradara kepada seniman Monda Gianes, penata gerak kepada Dasrikal dan penata bunyi kepada Junaidi dan tim produksi lainnya.

"Palingtidak, suguhan yang ditampilkan pada helat itu memberi informasi akurat kepada khalayak tentang kekayaan alam dan budaya Riau," ujar Atok Yos.

KOMENTAR