Harga Anjlok, Petani Gelar Aksi Bakar Buah Sawit

Rabu, 15 Juni 2022 13:45:04 264
Harga Anjlok, Petani Gelar Aksi Bakar Buah Sawit
Saat aksi bakar sawit

Inforiau - Petani menggelar aksi bakar buah kelapa sawit di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, karena anjloknya harga tandan buah segar (TBS).

Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kalteng Gusto Adrianus mengatakan aksi bakar sawit sebagai bentuk keprihatinan petani sawit.

"Kami sengaja bakar TBS sawit karena tidak bisa dijual. Kalau dijual, kami mengalami kerugian karena harga TBS saat ini sedang tidak bagus, anjlok," ujarnya dilansir Antara, Rabu (15/6).

Tadinya, petani kelapa sawit sangat senang dengan kebijakan dibuka kembali keran ekspor CPO oleh pemerintah pusat. Mereka berharap harga jual TBS sawit naik.

Namun, kenyataannya, sejak ekspor dibuka, harga kelapa sawit malah merosot hingga membuat petani sulit membeli pupuk untuk kebun kelapa sawitnya.

"Ternyata, dibuka ekspor itu ada berbagai aturan tambahannya dan hal tersebut dibebankan ke harga TBS sawit, sehingga dengan persoalan itu, petani sawit yang kena getahnya," terang dia.

Di sisi lain, sambung Gusto, harga pupuk untuk perkebunan kelapa sawit naik signifikan, yakni hingga 300 persen. Dengan kondisi ini, petani kelapa sawit menjerit apabila persoalan tersebut tidak segera ditangani oleh pemerintah pusat.

"Kami membakar TBS sawit kami ini dengan tujuan untuk dijadikan kompos. Daripada dijual, kami malah rugi, ditambah harga TBS sawit saat ini berada di level Rp800-Rp1.000 per kg. Sedangkan, harga normal kemarin di kisaran Rp3.000," jelasnya.

Dalam aksinya, Gusto menuturkan belasan anggota Apkasindo Kalteng meminta perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons persoalan yang mereka sampaikan.

Jika ada oknum-oknum di bawah pimpinan Jokowi melakukan hal yang tidak sesuai, ia menilai sudah sepatutnya agar segera dicopot dan diganti. "Baik itu dari kementerian atau instansi terkait lainnya, agar persoalan ini selesai," tegasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan Apkasindo Kalteng Hatir Sata Tarigan menyebut sebetulnya harga CPO sedang menjulang tinggi. Di Malaysia, saat ini harga CPO dibanderol Rp5.300 per kg.

Namun, di Indonesia harganya justru Rp1.800 per kg. "Ada selisih Rp2.000 lebih harganya. Ini sungguh ironis di saat rakyat kita harusnya mencapai kesejahteraan, justru petani sawit mengalami penderitaan dengan harga jual TBS sawit anjlok," tandasnya.*

KOMENTAR