Intervensi Anggaran Harus Ada dalam Percepatan Penurunan Stunting

Selasa, 26 Juli 2022 10:20:43 284
Intervensi Anggaran Harus Ada dalam Percepatan Penurunan Stunting
Asisten I Setdaprov Riau, Masrul Kasmy

Inforiau - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) berdasarkan keterangan Asisten I Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Riau Masrul Kasmy telah mengalokasikan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) pada tahun 2021 sebesar Rp 38.379.886.461, dan pada tahun 2022 sebesar Rp 50.529.284.702.

"Melihat angka tersebut, artinya ini meningkat hampir seratus persen, saya kira hal ini perlu komitmen yang kuat dari kita untuk melakukan upaya percepatan penurunan stunting ini," kata Masrul Kasmy awal pekan ini.

Ia juga menyebutkan, ada kabupaten/kota yang sangat maksimal melaksanakan intervensi anggaran dan menganggarkan dana dalam pelaksanaan penurunan stunting di Riau ini.

"Dalam intervensi anggaran ada kabupaten/kota yang sangat maksimal dalam menganggarkan dana tersebut. Namun karena orientasi pimpinan daerah dan dari legislatif juga tim pengarahan, sehingga saya rasa perlu dorongan yang kuat dalam penanganan stunting melalui intervensi anggaran ini," sebut Masrul.

Sebagi informasi, melalui Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting dan Peraturan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (Perban) Nomor 12 Tahun 2022 tentang rencana aksi Nasional penurunan stunting Indonesia mengamanatkan terbentuknya Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) mulai dari tingkat provinsi sampai dengan desa dan kelurahan yang bertugas mengkoordinasikan, mensinergikan dan mengevaluasi penyelenggaraan percepatan penurunan stunting.

Masrul menjelaskan, dalam percepatan penurunan stunting di Provinsi Riau telah terbentuk TPPS tingkat Provinsi, TPPS tingkat kabupaten/kota juga tingkat kecamatan juga kelurahan dan desa.

"Disamping telah terbentuknya TPPS tingkat provinsi hingga kelurahan dan desa, kami dari berbagai lintas sektor baik pemerintah dan swasta telah berkomitmen untuk lakukan percepatan penurunan stunting dengan intervensi spesifik juga intervensi sensitif," jelas Masrul.

Lanjut Masrul, pelaksanaan percepatan penurunan stunting dengan intervensi spesifik dapat dilakukan melalui kegiatan yang langsung mengatasi penyebab terjadinya stunting meningkatkan status gizi ibu, kesehatan lingkungan, pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita, tablet tambah darah bagi ibu hamil, dan remaja.

"Intervensi sensitif kita lakukan dalam rangka memenuhi air bersih dan sanitasi pelayanan gizi dan kesehatan serta edukasi dan perubahan perilaku," sebut dia.*

KOMENTAR