Kunjungan ke Luar Negeri Dipersoalkan, Ini Penjelasan Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno

inforiau.co - Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Irwan Prayitno akhirnya angkat bicara soal kunjungan kerjanya ke luar negeri yang jadi sorotan. Ia menanggapi santai upaya Gerindra Sumbar mengajukan hak interpelasi.
"Nggak masalah, itu hak DPRD terhadap pemerintah daerah. Kalau memang itu ada, kita terima, kita layani apa yang mau ditanya, kita jawab semuanya, nggak masalah," kata Irwan Prayitno kepada dikutip covesia.com dari laman detik.com, Selasa (17/12/2019).
Irwan menegaskan semua kunjungan luar negerinya sesuai dengan aturan. Selain mengantongi izin, Irwan sepulang dari luar negeri pun menyusun laporan dan membawa manfaat untuk daerahnya.
"Kemudian anggarannya pun sudah ketok palu di DPRD. Ada judul semua. Nggak masalah, kita jawab pas interpelasi," ujarnya.
Irwan tak mau berpikir politis soal manuver Gerindra, jika dikaitkan dengan Pilgub Sumbar 2020 yang sudah di depan mata. Dia menegaskan yang dilakukannya demi kepentingan rakyat.
"Kan kita ke luar negeri untuk kepentingan semuanya, rakyat," ujar Irwan.
"Kepala daerah di mana pun dia, apalagi di Sumbar, kalau dia tidak mencari investasi, janji kampanyenya untuk menyejahterakan rakyat nggak bakalan terpenuhi, APBD kita itu rata-rata kota dan kabupaten PAD-nya (pendapatan asli daerah) cuma 6 persen, itu kecil, kita nggak punya sumber daya," imbuh dia.
Irwan menegaskan, kunjungan-kunjungan kerjanya ke luar negeri demi mencari investasi. Tanpa investasi, dia menegaskan mustahil janji kampanye untuk menyejahterakan rakyat bisa terpenuhi.
"Kita ke luar negeri untuk kepentingan rakyat. Itu kepala daerah di mana pun dia, apalagi di Sumbar, kalau dia tidak mencari investasi, janji kampanyenya untuk menyejahterakan rakyat nggak bakalan terpenuhi. APBD kita itu rata-rata kota dan kabupaten, PAD-nya (Pendapatan Asli Daerah, red) cuma 6 persen, itu kecil, kita nggak punya sumber daya. Jadi kalau ingin menyejahterakan sesuai janji kampanye dengan dana APBD plus APBN yang masuk ke kita, nggak cukup," urai Irwan Prayitno.
Pemerintah Pusat, kata Irwan, mendorong pemerintah daerah untuk kreatif mencari investasi. Irwan pun menyanggupi dorongan itu dengan mencari investasi hingga ke luar negeri.
"Nah Pemerintah Pusat, Bapak Presiden dan BKPM menyuruh kita kreatif untuk mencari investasi dalam dan luar negeri. Dan Alhamdulillah PMA (Penanaman Modal Asing)-nya besar, PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri)-nya juga besar, sehingga tumbuh ekonomi," papar Irwan.
"Kalau dengan APBD tidak mungkin tumbuh ekonomi, karena struktur keuangan kita di APBD provinsi, khususnya di Sumatera Barat, tidak mencukupi untuk menggerakkan ekonomi, karena habis untuk belanja pegawai yang memang itu tuntutan dan kewajiban, sementara uang nggak ada," sambungnya. cc.ks