LPM Pekanbaru Tampil Memukau " Biru "
Pekanbaru, Inforiau.co -Puluhan ribu masyarakat membanjiri area car free day (CFD), Jalan Gajah Mada Pekanbaru, tak ketinggalan dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) LPM Kota Pekanbaru ikut menyemarakkan iring-iringan pawai ta'aruf Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXXV Provinsi Riau, Minggu (9/10/2016) pagi.
Pantauan Inforiau di lapangan, masing-masing kabupaten/kota se-Riau membawa khafilahnya dengan ciri khas daerah masing-masing. LPM Pekanbaru masuk dalam barisan kafilah Tuan rumah Kota Pekanbaru menggunakan baju kebesaran kameja Biru Baju seragam lpm dengan peci hitam. Tampak Barisan LPM Pekanbaru, kepala BPPMKB M Amin Berbaur dengan Ketua dan anggota LPM Pekanbaru diiringi bersama marching band SMP negeri 18 Senapelan.
Ketua LPM Pekanbaru Sarjoko Asun melalui wakil bidang keagamaan dan Sosial Chaidir mengatakan antusias nya LPM Pekanbaru menyemarakkan pawai MTQ ini bahwa kita selaku tuan rumah ikut meramaikan kegiatan MTQ sekali setahun, " ujarnya " Kita sebagai lembaga pemerdayaan masyarakat juga ikut meramaikan kegiatan MTQ Tingkat Provinsi Riau XXXV ini, " ujarnya Selain Kota Pekanbaru khafilah Kabupaten Siak Sri Indrapura yang menyajikan konsep khatam al quran putri-putri istana dan diperindah dengan replika Istana Siak. Kemudian, Kabupaten Rokan Hilir yang berjuluk Negeri Seribu Kubah menampilkan keragaman suku yang hidup rukun di wilayah tersebut, mulai dari pribumi, suku pendatang hingga keberadaan masyarakat Tionghoa di Bagansiapi-api.
Kepala BPPMKB M Amin bersama Ketua LPM Pekanbaru Asun Sarjoko dan jajaran pada barisan pawai MTQ XXXV 2016
Selanjutnya, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) s ebagai daerah penghasil kelapa terbesar di Riau ini membawa arak-arakan khafilahnya dengan hiasan manggar kelapa dan barisan berpakaian sufi. Sementara, Kabupaten Pelalawan berjuluk Tuah Negeri Seiya Sekata membawa slogan datang mengangkat marwah mempersembahkan marching band SMA Bernas Pangkalan Kerinci yang sempat memenangkan parade budaya tingkat nasional di Palembang. Adat Potang Megang yang menjadi ciri khas daerah ini pun diperkenalkan kembali kepada masyarakat luas.KIM
