Polres Siak Musnahkan Bawang Merah dan Shabu-Shabu
Kamis, 25 Agustus 2016 22:36:50 1155
Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi bersama Kapolres Siak dan Ketua Pengadilan memusnahkan barang bukti bawang merah dengan cara di bakar. 24 Agustus 2016
Siak Sri Indrapura, inforiau.co - Kepolisian Resort (Polres) Siak melakukan pemusnahan Bawang Merah Ilegal tanpa dokumen sebanyak 11.4 ton dan pemusnahan Narkoba jenis sabu yang berhasil diamankan beberapa waktu lalu di kecamatan Minas yang diperkirakan seharga Rp 3 Miliar. , Rabu (24/8) di Mapolres Siak.
Pemusnahan tersebut dipimpinan langsung Kapolres Siak, AKBP Restika Perdamean Nainggolan, hadir juga Bupati Siak H Syamsuar, Kajari Siak yang diwakili kasi Pidum Willyamson, Ketua pengadilan Siak Asmudi, Ketua DPRD Siak Indra Gunawan serta Kepala Karantina Pekanbaru Iskandar.
Pemusnahan barang bukti dilakukan, karena saksi kunci meninggal dunia menyusul tiga penumpang mobil Yaris yang telah meninggal saat laka lantas.
“Untuk shabu, kita masih melakukan penyelidikan. Karena kita masih menunggu informasi tentang kepemilikan kendaraan yang pelaku gunakan saat membawa barang haram itu,” ujar Restika.
Sebelumnya, Polres Siak menemukan narkotika jenis sabu-sabu seberat 3 kg dan 3 bungkus plastik teh diduga untuk membungkus sabu di mobil Toyota Yaris BK 1956 HU yang mengalami laka lantas dengan truk fuso BK 8871 SG dikemudikan di Jalan Yos sudarso KM 40 Kampung Minas Barat Kecamatan Minas, Rabu (17/8).
Barang bukti sabu sabu tersebut yang dibawa mobil Yaris itu diletakkan di dalam jok tengah yang telah di modifikasi sedemikian rupa dan saat laka lantas kemasan sabu itu telah keluar dari tempatnya, berserahkan akibat benturan keras.
Polres juga memusnahkan Bawang Merah Ilegal yang masuk di Siak melalui jalur darat masing-masing seberat 6 ton yang di amankan dijalan Lintas Siak-Buton 5 Juli lalu dan 5,4 ton dijalan Bungaraya 18 Agustus lalu.
Sementara itu Bupati Siak Drs.H.Syamsuar M.Si mengharapkan kepada seluruh masyarakat Siak agar tetap waspada dan sama sama menerangi narkoba.karena hal ini bisa menghancurkan generasi kita terutama warga masyarakat kabupaten Siak.MAN
