Shamsi Ali, Imam Besar New York Tokoh Pejuang Toleransi

Jakarta, inforiau.co - Ustaz Muhammad Shamsi Ali kembali pulang ke Tanah Air. Ditemui di Masjid Raya Pondok Indah, Ustaz Syamsi tengah mengisi ceramah bersama Ustaz Erick Yusuf dan Peggy Melati Sukma.
Shamsi adalah mantan imam Islamic Center of New York, Amerika Serikat (AS). Dia menjabat selama 10 tahun sejak 2001.
"Saya menjabat sebagai imam Islamic Center selama 10 tahun. Sejak tahun 2001 sampai 2012," kata Ustaz Shamsi di Masjid Raya Pondok Indah, Jalan Sultan Iskandar Muda, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (26/1/2017).
Penunjukan ini membuat Ustaz Shamsi menjadi imam pertama di Islamic Center of New York. Dia mengatakan, selain dirinya, ada tiga orang imam yang berasal dari negara lain di sana.
Shamsi mengatakan lembaga tersebut, selain melakukan kajian agama Islam, juga melakukan kegiatan-kegiatan lain. Termasuk kegiatan yang dilakukan dengan kelompok nonmuslim.
"Kegiatan kita adalah kajian agama Islam, melakukan penyiaran agama juga. Selain itu, ada kegiatan lain seperti kegiatan sosial untuk masyarakat. Ada kegiatan dengan kelompok agama lain, interfaith juga," tutur pria kelahiran Bulukumba, Sulawesi Selatan, yang lahir pada 5 Oktober 1967 ini.
Shamsi memulai pendidikan tingginya di bidang tafsir di Universitas Islam Internasional, Islamabad, Pakistan. Pendidikan strata 2 dilanjutkan di kampus yang sama dengan mengambil bidang perbandingan agama.
Shamsi mengaku sudah tinggal selama 21 tahun di AS. Saat ini, Ustaz Shamsi masih menjadi imam besar di Masjid Pusat Islam New York, masjid terbesar di AS. Sebagai seorang pemuka agama, Shamsi sangat dikenal kalangan muslim AS. Dia kerap berbicara tentang toleransi juga dialog keagamaan lainnya.
Shamsi pernah bertemu dengan mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Jumat (14/11/2008). Ketika itu, dia berkesempatan menyampaikan khotbah Jumat di ruang Roosevelt Hotel Ritz-Carlton. Ketika itu SBY tengah melakukan kunjungan ke Negeri Paman Sam.
Meski tinggal jauh dari Tanah Air, Shamsi tetap memperhatikan perkembangan isu di Indonesia. Dia juga memiliki kebanggaan yang tinggi terhadap kondisi keagamaan masyarakat Indonesia.
Shamsi mengatakan kehidupan toleransi di Indonesia terbangun cukup baik dan membanggakan. Kondisi ini tercipta karena kehidupan beragama jadi bagian dari sejarah masyarakat Indonesia.
"Saya katakan cukup toleran karena masyarakat Indonesia sejarahnya sangat toleran. Kehidupan beragama sudah jadi bagian dari sejarah itu sendiri," ungkapnya. dtc