Tekan Angka Penderita TB di Padang, Dinkes Lakukan Ini

Rabu, 11 September 2019 09:46:49 349
Tekan Angka Penderita TB di Padang, Dinkes Lakukan Ini
Gentina dalam kegiatan diseminasi informasi bersama Dinas Kominfo Padang di ruang Command Center

PADANG,INFORIAU.co -- Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Kesehatan Kota (DKK) berupaya menekan kasus penyakit Tuberkolosis (TBC). Caranya dengan menggiatkan sosialisasi dan mendorong perilaku hidup bersih serta sehat di tengah masyarakat

Tuberkulosis disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Sumber penularan tuberculosis berasal Basil Tahan Asam positif (BTA positif) melalui percik renik dahak yang dikeluarkannya dan Indonesia menjadi peringkat kedua di dunia setelah India dalam hal penemuan kasus TB.

Kepala DKK Padang melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Gentina mengungkapkan seluruh elemen masyarakat membutuhkan sebuah konsentrasi untuk bersama-sama meminimalisir pertumbuhan penyakit Tuberculosis. Meski terbilang sulit untuk menghilangkan kasus Tuberculosis, tetapi Kota Padang melalui Dinas Kesehatan Kota Padang berkomitmen bagaimana dalam waktu ke waktu angka kasus TBC berkurang.

"Kami mengajak semua masyarakat harus sadar dan mulai bersama-sama pemerintah mencegah TBC mulai dari diri sendiri dan keluarga,' imbuh Gentina. Mulai dari gaya hidup, pola hidup semua harus menjadi perhatian serta para kader kesehatan harus menjadi duta-duta kesehatan.

Lebih lanjut Gentina menerangkan, TBC merupakan jenis penyakit yang bisa mematikan, bahkan tak jauh berbeda sengan kasus HIV/AIDS. Sebabnya seringkali ditemukan pengidap HIV/AIDS juga memiliki riwayat TBC. Oleh sebab itu perhatian orang tua terhadap anak menjadi konsentrasi yang utama di tengah terjadinya perbuahan jaman yang semakin berkembang dari tahun ke tahun.

Dijelaskan Gentina, untuk gambaran kasus TBC di Kota Padang sejak 2015 hingga 2019 terbilang beragam. Pada 2015 didapati sebanyak 1541 kasus dengan 28 orang penderita penyakit itu meninggal. Begitu juga di 2016 terdapat 1679 kasus dan menyebabkan kematian 40 penderitanya. Selanjutnya di 2017 didapati 2.182 kasus dengan 57 orang meninggal dan di 2018 sebanyak 2.358 kasus dengan yang meninggal yakni 45 orang.

"Sementara di 2019 sampai terhitung per Juni telah didapati sebanyak 1.117 kasus dengan data untuk penderita yang meninggal belum bisa dipastikan," terang Gentina dalam kegiatan diseminasi informasi bersama Dinas Kominfo Padang di ruang Command Center, Senin (9/9/2019).

Disebutkannya, terkait penemuan kasus TBC berdasarkan kecamatan di Kota Padang untuk di 2018 yaitu untuk kasus terbanyak didominasi Kecamatan Koto Tangah dengan mendapati 367 kasus disusul Kecamatan Kuranji sebanyak 331 kasus dan Kecamatan Lubuk Begalung 265 kasus. Selanjutnya Kecamatan Padang Timur juga terdapat 246 kasus, Padang Selatan 244 kasus dan Pauh 155 kasus. Sementara kecamatan lainnya hampir merata kasus yang ditemukan.

Dalam upaya penjaringan kasus TBC di Padang, kata Gentina, telah diambil kebijakan sesuai Surat Edaran Wali Kota Padang per-29 Maret 2019 lalu. Antara lain seperti menjaring semua kasus yang dicurigai TBC dengan gejala batuk berdahak selama 2 minggu atau lebih dengan cara menyampaikan dan melaporkan ke Puskesmas terdekat untuk dilakukan pemeriksaan. Selanjutnya menggerakkan semua lapisan masyarakat dalam penjaringan kasus terduga TBC mulai dari RT, RW, tokoh masyarakat, kader PKK serta tenaga kesehatan dan unsur terkait lainnya.

"Selain itu juga menyampaikan penyuluhan tentang TBC di unit kerja masing-masing, melakukan pemantauan bagi anggota yang sudah terdiagnosa TBC terhadap keteraturan dan kepatuhan minum obat. Kemudian jika ada penderita TBC yang putus minum obat agar melibatkan semua pihak untuk memberikan dukungan dan motivasi demi kesembuhan penderita," jelasnya. (RI)

KOMENTAR