Andi Rachman Jelaskan Konsep Rekayasa Budaya Riau

Sabtu, 10 Juni 2017 13:19:57 2004
Andi Rachman Jelaskan Konsep Rekayasa Budaya Riau
Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman bersama Walikota Pekanbaru mengadakan safari ramadhan di Masjid Al Muttaqin Kelurahan Tobek Godang, Tampan, Kota Pekanbaru, Jum'at (9/6/17)
Pekanbaru, Inforiau.co -  Pemerintah Provinsi Riau bertekad melestarikan kerukunan dan persatuan masyarakat dari beragam etnis dan budaya yang hidup di bumi Lancang Kuning Riau yang kental dengan adat tradisi Melayunya.
 
Untuk mensinerginakan semua kebudayaan dari berbagai latar belakang etnis dan komunitas masyarakat yang ada di Provnsi Riau ini, agar dapat mendukung kebijakan pemerintah dalam pembangunan masyarakat, Pemerintah Provinsi Riau memprogramkan rekayasa budaya.
 
Hal ini disampaikan oleh Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, dalam sesi tanya jawab dengan inforiau, Jum'at (9/6/17) ketika melakukan kunjungan safari Ramadhan bersama Walikota Pekanbaru, Firdaus, di Masjid Al Muttaqin Kelurahan Tobek Godang, Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru.
 
"Terkait dengan visi masyarakat Madani, tentu Pemerintah Provinsi Riau sangat mendukung visi tersebut, apalagi visi tersebut juga relevan dengan visi Riau 2020 yaitu Kebudayaan Melayu yang kita mimpikan menjadi pusatnya di Riau ini di kawasan Asia Tenggara. Kita sama mengetahui yaitu Kebudayaan Melayu itu identik dengan Islamnya, dan juga Madani adalah sesusatu yang diimpikan oleh umat Islam di dalam membangun sebuah kota. Jadi itu," terang Adi Rachman sapaan akrab Gubernur Riau dari Partai Golkar ini. 
 
Sedangkan mengenai konsep smart city  menurutnya adalah mencerminkan bagaimana suatu kota itu menjadi kota yang modern dan juga kota yang memberi fasilitasnya yang lebih terhadap masyarakatnya kedepan. Jadi dengan smart city pelayanan bisa ditingkatkan, dan ini diharapkan akan membantu dalam melayani masyarakat mencapai pembangunan di Kota Pekanbaru.
 
Mengenai rekayasa budaya, menurut Andi Rachaman, dilakukan untuk mensinergikan beragamnya kebudayaan yang ada dan hidup di Provinsi Riau, yang dibawa oleh saudara-saudara yang datang dari provinsi atau daerah lainnya ke Provinsi Riau.
 
"Jadi dengan keaneka ragaman budaya yang ada di Riau, eselon III di Dinas Kebudayaan itu ada namanya Bidang Rekayasa Budaya, jadi budaya-budaya yang datang yang hadir di Provinsi Riau saat sekarang yang dibawa oleh saudara-saudara kita dari berbagai provinsi itu, akan menjadi suatu (yang) memberi kontribusi juga terhadap kebudayaan di Riau ini kedepan. Ini bisa dimunculkan di dalam suatu rekayasa budaya yang berdampingan dengan kebudayaan Melayu nantinya," jelasnya.
 
Pada kesempatan itu ia juga berharap konsep pembangunan Walikota Pekanbaru, Firdaus, yang ingin mewujudkan Kota Pekanbaru menjadi Smart City Madani, dapat mensejahterakan masyarakat untuk jangka panjangnya. Dengan Madani tentu mencerminkan bahwa masyarakatnya masyarakat yang berilmu dan beragama, karena penting untuk menjaga membentengi terhadap pengaruh-pengaruh yang masuk ke Pekanbaru. 
 
Sedangkan smart city adalah tujuan pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Menurutnya pengembangan IT bisa secara horizontal sesama pemerintah daerah di internal pemerintah daerah, secara vertikal bisa dengan masyarakat, dan juga bisa dengan pemerintah pusat. Dengan adanya hal ini diharapkan dalam rangka mempercepat pelayanan kepada masyarakat. asa
 
editor: asa

KOMENTAR