Beredar Maklumat Kapolda Tentang Sampaikan Pendapat Dimuka Umum

Rabu, 23 November 2016 14:56:15 1065
Beredar Maklumat Kapolda Tentang Sampaikan Pendapat Dimuka Umum
Maklumat Kapolda Riau

Pekanbaru, inforiau -  Beredar maklumat dari Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Riau terkait penyampaian pendapat di muka umum yang ditanda tangani langsung oleh Brigjen Zulkarnain, Selasa (22/11) malam.

Disinyalir Maklumat yang memuat lima poin penting tersebut adalah upaya menyikapi maraknya penyampaian pendapat di muka umum dengan masa yang cukup banyak, seperti Aksi Bela Islam di beberapa daerah di Tanah Air, termasuk juga Kota Pekanbaru.

Berikut 5 Poin Isi Maklumat tersebut:

1. Setiap kegiatan penyampaian pendapat di muka umum agar mematuhi peraturan sebagaimana diatur dalam Undang-undang nomor 9 tahun 1998, tentang kemerdekaan penyampaian pendapat di muka umum, khususnya terkait kewajiban, larangan dan sanksi. Apabila tidak memenuhi perundang-undangan akan dilakukan tindakan tegas oleh Polri.

2. Setiap kegiatan penyampaian pendapat di muka umum agar dilaksanakan dengan tertib dan santun dan tidak melanggar hak asasi masyarakat yang lain dan dilarang membawa benda berbahaya baik senjata tajam, alat pemukul, senjata api dan bahan peledak serta bahan berbahaya lainnya.

3. Setiap kegiatan penyampaian pendapat di muka umum dilarang menganggu ketertiban umum, dilarang melakukan provokasi, menista lambang-lambang negara dengan maksud merendahkan harkat dan martabat bangsa negara Indonesia.

4. Setiap kegiatan penyampaian pendapat di muka umum yang mengarah tindakan Makar terhadap pemerintah yang sah dapat dilakukan tindakan tegas sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

5. Setiap pelanggaran tersebut di atas akan diberikan sanksi yang tegas berupa hukuman penjara sampai dengan hukuman seumur hidup/hukuman mati.

Kapolda Riau sebelumnya memang sempat membahas soal maklumat tersebut. "Kami mengingatkan kembali, sehingga kami memberikan maklumat. Unjuk rasa atau demonstrasi itu sah sebagai hak konstitusional, tapi jangan hate speech, artinya melakukan ujaran kebencian, karena ada undang-undangnya," kata Kapolda. GRO
 

KOMENTAR