Desa Koto Lamo Simpan Potensi Alam nan Indah dan Ekstrim

Kampar Kiri Hulu, inforiau.co - Bingung mau mencari lokasi wisata alami nan indah, mempesona namun menantang? Anda bisa datang ke lokasi wisata yang satu ini. Lokasi ini memang belum banyak yang tahu dan belum begitu dikenal seperti beberapa lokasi yang telah terekspos sebelumnya.
Walaupun tidak begitu terkenal, tapi pesona alam di Desa Koto Lamo, Kecamatan Kampar Kiri Hulu sungguh menakjubkan. Desa ini masih asri dan sejuk karena alamnya masih terjaga. Pepohonan yang rindang akan membuat mata dan hati terhibur. Udaranya yang segar dijamin membuat kita melupakan sejenak suasana kota yang sering membuat nafas sesak.
Salah seorang narasumber yakni Akhiryani dan Yurnalis baru-baru ini menceritakan kepada inforiau, bahwa jalan menuju ke lokasi yang ia kunjungi akhir pekan lalu ini ada dua alternatif. Namun sama-sama susah untuk dilewati. Desa Koto Lamo terletak di sebelah barat Lipat Kain, Kecamatan Kampar Kiri.
Jalur pertama untuk menuju lokasi wisata alam di Desa Koto Lamo, yaitu sesampainya di Desa Koto Lamo lalu mengikuti jalur sungai dengan menggunakan sampan bermesin atau biasa disebut warga setempat dengan robin. Jalur lainnya adalah jalan darat. Jalan darat ini sudah dirintis namun medannya cukup ekstrim, jalannya terjal dan berbatu.
"Untuk melewati jalan itu harus turun berkali-kali dari motor, karena kadang-kadang motor tidak sanggup mendaki jalan tersebut," beber Yurnalis yang juga Ketua Barisan Muda Riau (BMR) dan tokoh pemuda asal Kampar Kiri Hulu.
Selain menikmati pesona alam yang indah, terutama saat menyusuri sungai yang kita lewati, ternyata di Desa Koto Lamo juga telah ada pembangkit listrik tenaga air (PLTA). "Ada PLTA tapi belum bisa digunakan, tak tahu kenapa sebabnya," ucap Yurnalis.
Sama seperti desa-desa tradisional lainnya di Kampar Kiri Hulu lainnya, masyarakat Desa Koto Lamo sangat terbuka terhadap wisatawan atau warga lainnya yang datang. Di sini kita bisa menyaksikan langsung aktivitas sehari-hari masyarakat. Pada umumnya ekonomi masyarakat di desa ini bergantung kepada hasil perkebunan seperti karet.
Sampai saat ini infrastruktur di desa ini masih butuh peningkatan. "Jika hari hujan dan banjir susah masuk bahan makanan di desa ini, perlu perhatian pemerintah daerah supaya masyarakat di sini hidup lebih sejahtera," pungkas Yurnalis. HEN