Dua Oknum Polisi Diduga Aniaya Warga Hingga Tewas

Rabu, 10 Agustus 2016 22:03:47 1090
Dua Oknum Polisi Diduga Aniaya Warga Hingga Tewas
Rengat/Tembilahan, inforiau.co - Aksi main hakim sendiri diduga dilakukan oknum polisi dari Polres Inhil, Riau, masing-masing diduga pelaku berinisial Britu K dan Brigadir D, dimana pada Jumat (5/8) sekitar pukul (23/30) WIB korban Indra Gamal (55) dianiaya oleh dua oknum polisi dibantu satu warga sipil berinisial IS (warga sincalang)  dan dua warga sipil yang tidak dikenal di Pasar Kamis Desa Petalongan, Kecamatan Keritang Inhil.
 
Informasi yang berhasil di himpun Selasa (9/8) dari anak korban Wanpolo Saputra (26) menjelaskan, kalau korban dikeroyok oleh dua oknum pilisi yang bertugas di Polres Inhil serta dibantu warga sipil mengikat tangan korban serta kepala korban ditutup dengan kain sarung.
 
"Ayah saya dipukuli secara bergantian, saat dibawa kerumah sakit diketahui kalau korban tidak bisa diselamatkan lagi kondisinya kritis, dari bagian kepala sebelah kanan ada bekas benturan benda keras yang mengakibatkan keluar darah segar serta dibagian punggung ada bekas pukulan benda tumpul menimbulkan memar," kata Wanpolo.
 
Wanpolo mengetahui, kalau ayahnya menjadi korban main hakim sendiri oleh oknum polisi sekitar pukul 01.30 WIB pada Sabtu dinihari, dimana dari lokasi awal Pasar Kamis KM 8 Petalongan depan cucian Alim, korban diikat dan dipukuli serta kepala korban ditutup kain dan korban dibawa ke KM 11 Desa Danau Rambai Kecamatan Batang Gansal Inhu.
 
"Pas depan rumah saya, sebrang jalan, saya mendengar kalau ada suara minta tolong sekitar pukul 01.30 WIB, saya keluar dari rumah dan mengetahui kalau korban kritis adalah ayah saya, saat itu saya masih melihat dua polisi memegang ayah saya," kata anak korban dengan nada sedih menjelaskan kronologis kejadian malam tersebut.
 
Dengan kondisi yang terjadi, anak korban sontak meninggalkan ayahnya yang di ikat oleh polisi di bantu 2 warga sipil lainnya, kemudian anak korban kembali lagi dengan membawa teman-temannya untuk menyelamatkan ayahnya korban penganiayaan oknum polisi.
 
"Polisi melepaskan ayah saya yang sudah kritis, kemudian saya bawa ke puskesmas yang tidak jauh dari lokasi penganiayaan kedua. Ayah saya dirujuk ke Rumah Sakit Indrasari Rengat, kondisi trauma korban minta dikeluarkan dari rumah sakit namun saya bawa kembali ayah saya ke Klinik Medistra Rengat," kata Wanpolo.
 
Ketika sampai di Klinik Medisra Rengat, Ahad (7/8) sekitar pukul 17.00 WIB korban tidak sadarkan diri di Klinik Medsra Rengat, korban tidak bisa diselamatkan lagi sekitar pukul 20.00 WIB malam, korban meninggal dunia. "Kami sudah laporkan kejadian ini ke Subsektor Sencalang Kecamatan Keritang, tapi belum ada tanggapan," kata Wanpolo Saputra.
 
Atas kejadian tersebut Polres Inhil belum bisa di konfirmasi untuk memastikan keterlibatan dua oknum polisi dalam penganiayaan warga yang mengakibatkan meninggal dunia ini di Desa Petalongan Kecamatan Keritang Kabupaten Inhil, Riau. KUS

KOMENTAR