Ekonomi Politik Kebangsaan Indonesia: Mempunyai Modal Sosial Adat dan Ulayat Taat kepada NKRI

Inforiau - Tulisan ini menggugah potensi adat dan ulayat setiap daerah mempunyai potensi kerja sama dengan privat sektor dan Badan Usaha Milik Negara akan melahirkan badan usaha milik adat.
Selama ini ketidakseimbangan ekonomi lokal dan nasional terutama penguasaan tanah serta mengelolanya tidak maksimal kerjasama tiga sisi yaitu kaum lokal, privat sektor dan BUMN.
Penulis memberikan pandangan sentimen selama ini karena hilangnya nilai toleransi dan kesamaan pandangan dalam ekonomi politik di Indonesia. Permasalahan ada pada penguasaan tanah saat orde baru sampai saat ini masih di rasakan bahwa privat sektor dan badan usaha negara meninggalkan pemilik tanah ulayat (kaum adat dan masyarakat adat).
Penulis kembalikan pola fikir kebangsaan akan memberikan solusi, dalam hal ini ada beberapa langkah sebagai berikut;
Pertama, PAD yang stabil saat ini di DIY Jogja sebagai studi kasus bahwa tanah kesultanan berkolaborasi dengan privat sektor serta Negara dalam pembangunan ini terbukti orang lokal mendapati dampak ekonomi berbagai sektor sehingga indek pembangunan Manusia di Jogja sebagai papan atas di Negeri. Kajian empiris kekuatan Politik melahirkan pemimpin saat ini dari alumni perguruan tinggi di Jogja baik di lokal banyak alumni Jogja menjadi tokoh dan tingkat Nasional sebut saja Jokowi bahkan kedepan Ganjar Pranowo dan Anis Baswedan dari alumni yang sama. Artinya Jogja dengan ekonomi politik telah memberikan dampak nilai lokal dan nasionalisme telah mempunyai kontribusi kebangsaan.
Kedua, perbandingan berbagai negara baik di Amerika, Eropa Dan Asia studi komparatif negara tetangga kita katakanlah Malaysia, Thailand serta Singapore ekonomi Politik mereka di negaranya menjunjung penguatan lokal negara bagian Atau negeri-negerinya diberikan keleluasaan mengembangkan tanah dalam potensi ekonomi lokal dan nasional.
Ketiga, saat ini kekuatan hak ulayat tanah aset lokal tidak di usahakan oleh orang lokal bahkan ironis mereka tersingkir di tanah ulayatnya sendiri di negeri-negeri adat sudah bergeser seharusnya dengan pasal 22B UUD 1945 penguatan kembali identitas Bangsa kita sebagai nilai asli yang kuat mempunyai potensi ekonomi semisal Bali dengan identitas lokal bisa memberikan dampak Global dikenal dari sektor ekonominya wisata dan budaya serta kekuatan nilai lokal mampu jadi “perindu” wisatawan manca negara selalu ingin ke Bali bahkan banyak ingin menetap di Bali. Kebanggaan kita Untuk pertemuan G20 Indonesia sebagai presidensialnya meletakan Bali tempat Yang paling aman dan menarik bagi pemimpin negara di dunia.
Keempat, Penulis meneliti monopoli privat sektor dan BUMN dalam perkebunan di daerah padahal dalam perjanjian awal ingklap tanah ulayat didalam area perkebunan dimaksud menjadi potensi konflik kedepan. Penulis menerima pengaduan beberapa komunitas lokal dari masyarakat adat di Riau setelah melihat bahan administrasi perjanjian awal era 1980-1990an dilihat ada perjanjian kemitraan dari pemuka adat lokal dengan privat sektor dan di kasus lain juga ada perjanjian penggunaan tanah ulayat dengan BUMN bidang usaha perkebunan di Riau.
Kelima, studi kasus Riau tadi bisa saja juga terjadi daerah lain Kalimantan, Aceh, adat Papua serta lainnya . Solusi-solusi yang berkaitan ekonomi Politik maka penulis memberikan jalan yaitu “Badan Usaha Adat” berdampingan berkerjasama dengan privat sektor Serta BUMN dampak positif Ekonomi Politik Indonesia akan baik kedepan.
Keenam, kekuatan kelas menengah di perkotaan yang berasal dari orang lokal mempunyai perhatian lokal (negerinya) maka akan menjadi pemuka adat di daerah masing-masing karena ada potensi ekonomi dan kekuatan penghargaan Sosial karena manusia adalah makhluk sosial perlu aktualisasi diri selama hidupnya. Saham berbagi kepada orang lokal dan akuntabiltas usaha tanah ulayat bisa kontribusi pajak, pembangunan SDM berbasis komunitas lokal akan menguatkan daya saing nasional.
Demikian tulisan sederhana di pagi yang cerah ini semoga NKRI cerah kedepan berkeadilan dan sejahtera.
Oleh: Dr.H. Nurhamin.S.PT.MH