Ketua KTNA Riau Paparkan Pentingnya Keberadaan Perkebunan Sawit
Inforiau - Ketua Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Provinsi Riau, Yusri memberikan Materi pada dialog nasional pada Pekan Nasional (Penas) XVI Petani dan Nelayan tahun 2023 di Kota Padang.
Pada kesempatan tersebut, Yusri yang juga mantan Sekda Kampar tersebut menyampaikan peluang dan harapan terhadap kondisi sawitan di Riau dan Kabupaten Kampar.
"Di Riau ada beberapa kategori kebun sawit berdasarkan kepemilikan dan pengolahan diantaranya perkebunan sawit perusahan besar, perkebunan sawit dengan pola plasma atau Bapak angkat, perkebunan sawit masyarakat dan perkebunan sawit ini,"terang Yusri.
Sawit di Riau, sebut dia, telah mengubah daerah Riau ke arah yang lebih maju dan berkembang dengan luas lahan lebih 3.38 juta hektare atau jika di porsentasekan Riau memiliki 20,68 Persen dari total luas sawit di Indonesia dan menempatkan Riau sebagai lahan sawit terluas di Indonesia.
"Oleh sebab itu dengan luasan seperti diatas berbagai peluang ekonomi telah diberikan kepada masyarakat maupun perusahaan, namun disisi lain juga memiliki permasalahan yang dihadapi," tambahnya.
Permasalahan yang sedang dihadapi terutama oleh masyarakat berupa menyedian bibit yang berkualitas serta mendapatkan pupuk yang cukup mahal dan sulit didapat, ini menjadi persoalan bagi kita semua.
Selain itu dikatakan Staf Ahli hukum dan politik Setda Kampar tersebut, bahwa persoalan lain yang dihadapi adalah penanaman kembali terhadap sawit yang sudah tua (Replanting) dimana memerlukan biaya yang cukup mahal.
"Oleh sebab itu perlu kerja sama antara petani dengan pihak perusahan maupun dengan perbankan dalam melanjutkannya,"tutur dia.*
