Latihan di Rohul Memakan Korban, Prajurit Lalai Bakal Dihukum

Rokan Hulu, Inforiau - Pasca Latihan Trisula Perkasa atau yang lebih dikenal Operasi pembebasan gerakan cepat Pasukan Khusus (Paskhas) Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) di lapangan sekolah SMK N 1 Rambah Samo RT 1 RW 2 Dusun Karya Bakti Desa Rambah utama Kacamatan Rambah Samo Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) menewaskan 1 warga sipil Dan 5 warga kritis, ledakan berasal dari bahan peledak Paskhas TNI AU yang tercecer tak jauh dari pusat latihan.
Hal ini pun di benarkan oleh Marsekal Pertama Yudi Bustami selaku Direktur latihan Trisula Perkasa dalam konferensi press nya yang didampingi oleh Kapolres Rohul AKBP Yusup Rahmanto, Camat Rambah samo Drs. Zulbahri, pada Kamis 20/07/17 di aula kantor Camat Rambah samo.
Dijelaskan Yudi Bustami, kejadian berawal dari latihan serangan fajar prajurit paskhas TNI AU yang dimulai pada pukul 05.30 pagi dimana dalam latihan tersebut melibatkan lebih kurang 150 Prajurit Paskhas TNI AU dengan memusatkan latihan di lapangan sekolah SMK Rambah Samo.
"Setelah latihan prajurit langsung menuju ke Bandara Tuanku Tambusai, dan pihak kami berencana melakutkan penyisiran di lokasi latihan. Namun belum sempat dilakukan penyisiran, prajurit kami mendapatkan informasi tentang adanya ledakan di lokasi kejadian latihan. Ledakan terdengar ledakkan sekitar jam 11.1" kata Yudi Bustami.
Mendengar hal tersebut, sambungnya, kami langsung ke lokasi melanjutkan penyisiran dan mengamankan tempat kejadian serta berkoordinasi dengan pihak polres Rohul. Setelah pihak Paskhas menyelidiki penyebab ledakkan tersebut, ternyata berasal dari amunis sisa latihan anggota Paskhas TNI AU.
Ditambahkan Yudi Bustami lagi, kejadian berawal ditemukannya amunisi bahan peledak (TNT) oleh saudara Fahmi (menantu dari Pak Ujun). Setelah Fahmi menemukan TNT tersebut, yang bersangkutan menyampaikan ke mertuanya (Pak Ujun) terkait ditemukannya sesuatu yang mirip baterai lalu mertuanya memerintahkan untuk membuang saja karena itu berbahaya. Hal itu membuat Fahmi takut lalu meletakkannya di teras rumahnya dan kembali ke dalam rumah melanjutkan istirahat.
Tak Lama setelah Fahmi meletakkan TNT dalam bentuk batray tersebut di teras rumah, datang saudara Wanda sambil berbincang-bincang dengan teman-temannya dan melihat sambil memegang barang tersebut. Melihat hal tersebut, pak Ujun keluar rumah sambil
kembali mengingatkan bahwa barang itu berbahaya, namun Wanda mengatakan biar saya amankan aja pak untuk cari ikan di laut ucap Wanda saat itu.
"Karena korban tak mau mendengar perkataanya, pak Ujun masuk ke dalam rumahnya dan tak lama setelah itu terdengar sebuah ledakan hingga menewaskan saudara Wanda sedangkan 5 orang lainnya terluka. Lima korban luka tersebut adalah Heru, Anto, Asep Sopian, Yudi wiharjo, Reni Cahyati yang kelimanya sekarang sedang dirawat di rumah sakit"tambah Yudi lagi.
Maka dengan kejadian ini, lanjut Yudi Bustami, kami dari pihak Paskhas TNI AU sangat bertanggung jawab baik biaya pengobatan maupun biaya santunan bagi korban dan bagi prajurit kami yang melakukan kelalaian dalam tugas. Dan prajurit yang lalai itu akan ditindak tegas sebagaimana aturan hukum militer di Paskhas.mek