Menkes Ungkap Wacana Booster Lanjutan Berbayar

Rabu, 26 Oktober 2022 22:03:25
Menkes Ungkap Wacana Booster Lanjutan Berbayar
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin

Inforiau - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut ada wacana vaksin virus corona (Covid-19) dosis lanjutan atau booster diberikan secara berbayar kepada masyarakat yang mampu.

Budi mengatakan tarif yang akan dipatok nantinya relatif terjangkau di bawah Rp200 ribu per dosis.

Budi menambahkan booster yang dimaksud yakni booster yang tidak masuk program wajib pemerintah. Sehingga yang dimaksud booster berbayar adalah apabila terdapat ketentuan booster boleh lebih dari 1-2 kali dan seterusnya.

"Untuk teman-teman yang tidak mampu, Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang dapat bantuan pemerintah itu mungkin kita cover. Tapi kalau untuk teman-teman wartawan [publik] yang Rp200 ribu setahun ya bantu lah," kata Budi di Ponpes Al-Wathoniyah Pusat Putri, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Rabu (26/10).

PT Bio Farma (Persero) yang tengah memproduksi vaksin virus corona IndoVac juga sempat menyebut akan memasang harga vaksin per dosis di bawah Rp100 ribu. Harga tersebut menurutnya 'miring' karena berdasarkan self-assessment vaksin IndoVac memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) hingga 80 persen.

Budi mengatakan vaksin Indovac dengan platform subunit protein yang dikembangkan oleh PT Bio Farma dan Baylor College of Medicine merupakan vaksin buatan anak bangsa.

Selain IndoVac, ada juga vaksin Inavac dengan platform inactivated virus yang dikembangkan oleh tim peneliti dari Universitas Airlangga (Unair) bekerja sama dengan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia. Saat ini vaksin Inavac masih berproses untuk mendapatkan izin penggunaan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Memang diskusi kita kalau vaksin ini harganya sebenarnya murah dibawah Rp200 ribu, ini ancar-ancar kita karena kita masih negosiasi, tapi di luar negeri itu kita berikan harganya di bawah Rp200 ribu," ujar Budi.*

KOMENTAR