Persoalan Air di Batam, DPRD Kepri Nilai BP Batam Gagal

Minggu, 18 Juni 2023 14:06:11 865
Persoalan Air di Batam, DPRD Kepri Nilai BP Batam Gagal
Sumber pengelolaan air bersih di Batam

Inforiau - Buruknya sistem pelayanan air di Kota Batam ditanggapi Ketua Komisi III DPRD Provinsi Kepri, Widiastadi Nugroho.

Menurutnya, Badan Pengusahaa (BP) Batam dibawah kendali Muhammad Rudi, gagal menuntaskan persoalan air di Batam.

“Air adalah kebutuhan dasar bagi masyarakat yang penyediaannya menjadi tanggungjawab negara atau pemerintah.

Kami menerima banyak keluhan dari masyarakat. Kondisi ini menggambarkan sistem pelayanan air bersih di Batam sangat buruk,” ujar Widiastadi Nugroho, kemarin di Batam.

Politisi PDI Perjuangan ini menegaskan, sejak lepasnya pengelolaan air dari PT. Adya Tirta Batam. Kemudian beralih ke PT. Moya Indonesia, kualitas pelayanan air di Batam terus menurun. Dikatakannya, Kota Batam adalah merupakan kota metropolis, seharusnya persoalan ini menjadi atensi serius yang harus dituntaskan.

“Sudah berjalan berapa lama, namun tak juga selesai. Ini menujukan kegagalan BP Batam dalam memenuhi tanggungjawabnya kepada masyarakat Batam,” tegasnya.

Iik juga membandingkan sistem pengelolaan air di Batam dimasa ATB tidak terjadi keluhan masyarakat yang berkepanjangan. Bahkan tingkat kebocoran pipa juga sangat kecil. Namun ketika dikelola oleh PT Moya Indonesia, keluhan masyarakat terjadi terus menerus.

“Selain itu, tingkat kebocoran pipa kerap terjadi. Sehingga menjadi dalih untuk menutupi buruknya pelayanan air di Batam,” ujar dia yang dimuat Batampos.

Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Provinsi Kepri, Widiastadi Nugroho turut prihatin dengan peristiwa yang menimpa warga perumahan Sumberindo, Kelurahan Tanjunguncang.

Warga perumahan tersebut meninggal, karena harus bergadang untuk menunggu air mengalir yang tidak pasti kapan jadwalnya. Dia mengecam atas abainya tanggungjawab BP Batam dalam menyelesaikan persoalan air di Batam.

Apalagi dengan sistem distribusi bergilir. Menurutnya, dengan sumber daya dan infrastruktur yang diwariskan ATB, seharusnya pelayanan bisa berjalan dengan baik.

“Peristiwa-peristiwa yang terjadi terkait pelayanan air di Batam adalah indikasi buruknya kiner BP Batam,” tegas Widiastadi Nugroho.*

KOMENTAR