Ratusan Orang Bakar Rumah dan Barak Koperasi Iyo Basamo

Senin, 25 April 2016 22:27:36 1259
Ratusan Orang Bakar Rumah dan Barak Koperasi Iyo Basamo
Terantang, inforiau.co - Ratusan orang membakar rumah dan barak milik Koperasi Iyo Basamo Desa Terantang, Sabtu malam (23/04/16).
 
Pemicu aksi ini diduga adanya konflik kelompok yang menolak pemanenan buah sawit dengan Koperasi Iyo Bersamo.Kejadian ini terjadi saat massa yang diperkirakan berjumlah 200 orang yang belum diketahui identitasnya mendatangi Kantor Koperasi Iyo Basamo di Desa Terantang, Kecamatan Tambang.
 
Ketika persoalan ini di konfirmasi inforiau kepada Mudalis Pitopang selaku Sekretaris Desa membenarkan kejadian tersebut, dan diakuinya sebelum kejadian itu berlangsung pada hari Sabtu ada informasi yang di dapatkan nya seusai sholat Jumat masyarakat berkumpul bersama untuk mendatangi kantor Koperasi Iyo Basamo tersebut.
 
"Saya dapat informasi dari masyarakat bahwa akan mendatangi kantor koperasi tersebut, dan kebetulan saya saat kejadian tidak ada di desa baru pagi Minggu saya di beritahukan oleh masyarakat terkait persoalan itu," katanya.
 
Kronologis kejadian itu terjadi ketika ratusan orang datang dengan membawa senjata tajam, sehingga
Para penjaga koperasi tersebut tidak berdaya menahan dan menghalau massa yang jumlahnya lebih banyak dari mereka, dengan leluasa ratusan orang tersebut melancarkan aksinya dengan membakar perumahan dan pos milik Koperasi Iyo Basamo.
 
Atas kejadian tersebut kerugian belum dapat di perkirakan namun informasi yang di sampaikan Sekdes Mudalis kepada inforiau mengatakan ada, selain aksi pembakaran pos dan rumah milik koperasi tersebut ada 4 unit sepeda motor yang menjadi korban pelampiasan amarah dari ratusan masyarakat tersebut.
 
Sementara itu Hermayalis selaku Ketua Koperasi Iyo Basamo telah meminta polisi untuk mengusut dan menangkap pelaku anarkis itu. Namun, pengurus koperasi menyayangkan lambannya pihak kepolisian mengambil tindakan untuk mengantisipasi penyerangan itu.
 
"Padahal kita sudah memberitahukan hal itu sebelumnya ke pihak kepolisian," sesal Hermayalis. HEN

KOMENTAR