Telah Jatuh! Stasiun Antariksa Seberat 8,5 Ton, Cek Wilayah yang Terkena Puing-puingnya

Senin, 02 April 2018 12:48:36 16112
Telah Jatuh! Stasiun Antariksa Seberat 8,5 Ton, Cek Wilayah yang Terkena Puing-puingnya
Ilustrasi saat stasiun ruang angkasa memasuki bumi. Foto: Mashable.com

PEKANBARU, INFORIAU.co - Stasiun ruang angkasa milik China, Tiangong-1, dikonfirmasi telah jatuh kembali ke Bumi. Menurut China Manned Space Engineering Office (CMSEO), sampah luar angkasa tersebut masuk kembali atmosfer Bumi sekitar pukul 07.16 WIB pagi pada hari Senin (2/4).

Sempat dikhawatirkan karena tidak bisa lagi dikendalikan, puing-puing Tiangong-1 akhirnya jatuh di atas wilayah tak berpenghuni. Menurut informasi yang berhasil dihimpun, wahana tersebut jatuh kembali ke Bumi tepat di atas wilayah tengah Samudra Pasifik bagian selatan. Sehingga kecil kemungkinan adanya korban jiwa dalam peristiwa jatuhnya stasiun antariksa seberat 8,5 ton ini.


Sumber: LAPAN

Apakah Seluruh Puing Ruang Angkasa Jatuh ke Bumi?

Ahli fisika antariksa Jonathan McDowell meyakini, Tiangong adalah benda terbesar ke-50 yang memasuki bumi secara tak terkendali.

Ketika puing biasanya kembali jatuh, sebagian besar "terbakar atau berakhir di tengah lautan dan jauh dari manusia," kata Dr Elias Aboutanios, wakil direktur Pusat Antariksa Australia.

Biasanya masih ada komunikasi dengan benda atau satelit. Itu berarti pengatur di daratan masih dapat mempengaruhi dan mengarahkannya lokasi jauh yang diinginkan.

Puing-puing itu diarahkan menabrak di lautan yang sulit diakses dan jauh dari daratan. Itu adalah lokasi di Pasifik Selatan, antara Australia, Selandia Baru dan Amerika Selatan.

Lebih dari satu daerah sekitar 1.500 km persegi (580 mil persegi) wilayah ini adalah kuburan pesawat ruang angkasa dan satelit, di mana sisa-sisa sekitar 260 pesawat ruang angkasa dan satelit diperkirakan tersebar di dasar samudra.

Sementara menurut LAPAN, panas dan tekanan yang dialami Tiangong-1 saat masuk ke atmosfer Bumi akan mengakibatkan ia pecah dan serpihannya (jika tidak habis terbakar) akan menyebar pada area yang panjangnya bisa mencapai ribuan kilometer dengan lebar puluhan kilometer di permukaan Bumi.

Tiangong-1 Bukan Benda Terbesar yang Jatuh dari Langit

Menurut Space.com, Tiangong-1 bukanlah benda buatan manusia terbesar yang pernah jatuh dari langit. Sebab yang terbesar adalah stasiun antariksa Mir milik Uni Soviet yang berbobot 140 ton. Bedanya, Mir kala itu masih terkontrol, sehingga ia bisa dikendalikan untuk jatuh tepat di atas Samudra Pasifik pada Maret 2001.

Ilustrasi saat stasiun ruang angkasa memasuki bumi.

Apa itu Tiangong-1?

Menurut Wikipedia, Tiangong-1 merupakan stasiun ruang angkasa pertama China, melayani baik sebagai laboratorium berawak dan testbed eksperimental untuk menunjukkan pertemuan orbital dan kemampuan docking Tiangong-1.

Cina bisa dikatakan terlambat memulai eksplorasi luar angkasa.

Pada 2001 lalu, Cina meluncurkan pesawat ruang angkasa yang membawa hewan uji coba dan pada 2003 mengirimkan astronot pertama ke orbit, membuatnya menjadi negara ketiga yang melakukannya setelah Uni Soviet dan AS.

Program untuk stasiun luar angkasa dimulai dengan peluncuran Tiangong-1 2011, atau "Istana Surgawi".

Sebuah prototipe stasiun yang dapat dihuni oleh astronot namun hanya dalam periode yang singkat selama beberapa hari. Astronot pertama Cina Liu Yang mengunjunginya pada 2012 lalu.

Tiangong-1 mengakhiri masa kerjanya pada Maret 2016, dua tahun lebih dari yang dijadwalkan.

Saat ini, Tiangong-2 beroperasi dan pada 2022, Beijing berencana memiliki satelit nomor 3 di orbit terdepan dan beroperasi penuh di ruang angkasa. iao/bbc

KOMENTAR