7 Orang Tewas Akibat Longsor Yang Terjadi Di Kintamani Bali

Jumat, 10 Februari 2017 12:02:00 630
7 Orang Tewas Akibat Longsor Yang Terjadi Di Kintamani Bali

Jakarta, Inforiau.co - Bencana longsor terjadi di Desa Songan, Kecamatan Kintamani, Bali, pada Kamis (9/2) malam. Sedikitnya empat rumah rusak dan tujuh orang dinyatakan meninggal dunia karena tertimbun.

Berdasarkan data dari Pusat Data Informasi dan Humas BNPB yang diterima, Jumat (10/2/2017), selain korban meninggal tercatat ada 2 korban luka berat dan 2 luka ringan.

"Tim SAR gabungan telah berhasil mengevakuasi semua korban baik meninggal maupun luka-luka. Total ada tujuh orang korban meninggal dan 2 korban luka berat dan 2 luka ringan, sementara 4 rumah tertimbun," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

Sutopo menjelaskan, curah hujan yang ekstrim dengan intensitas 145 mm per hari disebabkan karena adanya tekanan rendah pada massa udara di seluruh Indonesia dan menyebabkan pertumbuhan awan-awan hujan di sekitar Bali.

"BMKG Bali melaporkan bahwa adanya tekanan rendah 984 mb di Australia Barat, berdampak signifikan menyebabkan aliran massa udara di seluruh Indonesia didominasi oleh Angin Baratan yang bersifat basah. Suhu muka air laut di sekitar Bali masih hangat sekitar 28 derajat celcius yang berkontribusi bagi pertumbuhan awan-awan hujan di sekitar Bali," jelas Sutopo.

Diprediksikan hujan lebat masih akan mengguyur wilayah Bangli, Jembrana, Buleleng, Tabanan, Gianyar, dan Badung hingga 11 Februari 2017. "Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dari longsor, banjir dan puting beliung," tutur Sutopo. dtc

Berikut identitas 7 korban meninggal berdasarkan data dari BNPB:
1. Jro Balian Resmi (33)
2. Jro Balian Kadek Sriasih (7) anak dari Jro Balian Resmi
3. Komang Agus Putra Santi (1) anak dari Jro Balian Resmi
4. I Gede Sentana (40)
5. Luh Bunga (40) istri Bapak I Gede Sentana
6. Kadek (20) anak Bapak I Gede Sentana
7. Ni Luh Susun (40)

Dua Korban luka berat:
1. Budi (17) dirujuk ke RS Bangli (anak dari Bapak I Gede Sentana).
2. Komang (14) dirujuk ke RS Bangli (anak dari Bapak I Gede Sentana).


Dua korban luka ringan:
1. Kadek Ardi (9) Anak Gde Artha menjalani pengobatan di rumah.
2. Jro Alep (30) istri Gde Artha menjalani pengobatan di rumah. 
 

KOMENTAR