FBI Khawatir China Gunakan TikTok untuk Mata-matai AS

Sabtu, 03 Desember 2022 23:54:38
FBI Khawatir China Gunakan TikTok untuk Mata-matai AS
Ilustrasi/Net

Inforiau - Direktur FBI, Chris Wray, mengungkapkan kekhawatiran terhadap keamanan nasional berdasarkan penggunaan media sosial asal China, TikTok. Wray memperingatkan bahwa kontrol aplikasi berbagi video yang populer di dunia itu ada di tangan pemerintah China.

China dianggap FBI tidak memiliki nilai-nilai yang sama dengan Amerika Serikat. FBI khawatir China memiliki kemampuan mengontrol algoritma rekomendasi aplikasi, yang memungkinkan mereka memanipulasi konten, dan berpotensi menggunakannya untuk memengaruhi operasi spionase.

Wray menegaskan bahwa China dapat menggunakan TikTok untuk mengumpulkan data penggunanya yang bisa dipakai untuk operasi spionase tradisional.

"Semua hal ini berada di tangan pemerintah (China) yang tidak berbagi nilai-nilai dengan kami, dan yang memiliki misi yang sangat bertentangan dengan kepentingan terbaik Amerika Serikat. Itu harus menjadi perhatian kami, "kata Wray, seperti dilansir AP.

Kekhawatiran itu serupa dengan yang Wray kemukakan ketika berbicara di depan kongres bulan lalu, di mana pembicaraan tentang TikTok juga dibahas. Badan investigasi utama dari Departemen Keadilan Amerika Serikat ini menyuarakan kekhawatirannya terhadap TikTok.

Khawatir tentang pengaruh China atas TikTok, pemerintahan AS kalah di bawah Donald Trump pada 2020 mengancam akan melarang aplikasi tersebut di AS dan menekan ByteDance untuk menjual TikTok ke perusahaan AS.

Pejabat AS dan ByteDance yang membawahi TikTok sekarang sedang dalam pembicaraan mengenai kemungkinan kesepakatan yang akan menyelesaikan masalah keamanan AS. Menurut Wray, proses itu sedang berlangsung di seluruh badan pemerintah AS.

"Seperti yang dikatakan Direktur Wray sebelumnya, masukan FBI sedang dipertimbangkan sebagai bagian dari negosiasi kami yang sedang berlangsung dengan Pemerintah AS," kata juru bicara TikTok, Brooke Oberwetter, dalam pernyataan lewat email.

"Meskipun kami tidak dapat mengomentari secara spesifik diskusi rahasia tersebut, kami yakin bahwa kami berada di jalur untuk sepenuhnya memenuhi semua kekhawatiran keamanan nasional AS yang masuk akal dan telah membuat langkah signifikan menuju penerapan solusi tersebut," tambahnya.

TikTok dimiliki oleh ByteDance, perusahaan yang berbasis di Beijing. Pernyataan TikTok hari Jumat (2/12) mencatat bahwa ByteDance adalah perusahaan swasta dan bahwa TikTok Inc., yang menawarkan layanan TikTok di Amerika Serikat, adalah perusahaan AS yang terikat oleh undang-undang AS."

Dalam sidang Senat pada bulan September, Chief Operating Officer TikTok, Vanessa Pappas, menjawab pertanyaan dari anggota kedua belah pihak dengan mengatakan bahwa perusahaannya melindungi semua data dari pengguna AS dan bahwa pejabat pemerintah China tidak memiliki akses ke sana."Kami tidak akan pernah membagikan data, titik," ucap Pappas.*

KOMENTAR