Hendry Munief Minta Kementerian Pariwisata Mendukung Peningkatan Infrastruktur Destinasi Wisata di Kalteng
Palangkaraya - Persoalan sektor pariwisata lokal masih sama antara daerah di Indonesia yaitu dukungan infrastruktur memadai menuju destinasi wisata.
Hal itu jadi sorotan anggota Komisi VII DPR RI Hendry Munief MBA saat melakukan kunjungan ke Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) pada Kunjungan Kerja hari Senin - Selasa tanggal 15-16 Desember 2025. Dia menyoroti kondisi infrastruktur khususnya jalan menuju beberapa destinasi wisata yang ada di Kalteng.
Salah satu yang disoroti di Provinsi Kalteng adalah jalan menuju destinasi wisata Tanjung Puting yang cukup memprihatinkan. Tidak ada jalan jalur darat dari Palangkaraya menuju Tanjung Puting. Padahal potensi wisata sangat luar bisa dikembangkan disana.
"Dari laporan Dinas Pariwisata Kalteng tadi dapat kita simpulkan persoalan utama destinasi wisata lokal, khususnya lokasi pariwisata swakelola masyarakat adalah sama. Jalan dan infrastruktur pendukung lainnya tidak layak. Ini mengakibatkan destinasi lokal tidak jadi alternatif wisatawan lokal apalagi mancanegara jika hendak berwisata," kata Hendry Munief kepada wartawan, Selasa (16/12/2025).
Kondisi ini sudah sering dia temukan di beberapa provinsi yang pernah dia kunjungi. Dia pun merasakan persoalan ini di Dapil dia yang infrastrukturnya tidak layak. Dia mencontohkan adalah destinasi wisata andalan Pantai Lapin, pulau Rupat Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau yang tidak bisa berkembang karena faktor infrastruktur.
"Pantai Lapin Pulau Rupat ini luar biasa. Dekat ke Singapura, Malaysia. Sudah banyak wisatawan mancanegara yang berkunjung kesana. Karena jalan tidak layak maka mereka enggan untuk dua kali kesana. Ini tentu merugikan kita karena potensi tidak maksimal. Kita melihat hal ini juga terjadi di banyak daerah lainnya." tegas Hendry Munief yang merupakan ketua Forum Bisnis (Forbis) Riau ini.
Dia menegaskan persoalan ini akan ada solusi ketika sinkronisasi, koordinasi dan kolaborasi dapat dijalankan. Bagaimana semua stakeholder di eksekutif dapat membangun skala prioritas berkelanjutan sehingga setiap persoalan dapat diselesaikan.
"Semua harus menyadari, sektor pariwisata memberi multiplier effect kepada sektor lainnya. Ketika kita rawat dengan baik sektor ini, maka yang lainnya akan ikut." tutupnya.
