Harga Karet Murah, Warga Rambah Hilir Pilih Ternak Semut
Selasa, 02 Februari 2016 22:27:23 973

Warga Rambah Muda, Kecamatan Rambah Hilir, Kabupaten Rokan Hulu menggeluti bisnis semut Jepang
Pekanbaru, inforiau.co - Dampak tidak ada nya jaminan aman terhadap perekonomi yang kian hari kiat sulit akibat turunnya harga karet dan sawit, membuat sejumlah warga Rohul harus mencari alternatif untuk meningkatkan perekonomian keluarganya.
Basir satu diantara warga Rambah Muda, Kecamatan Rambah Hilir, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) yang dalam kesehariannya merupakan petani karet. Dirinya memilih untuk membudidayakan Semut Jepang atau Kumbang Mekah sebagai penghasilan tambahan.
Basir memi?lih untuk mencoba beternak semut Jepang, dengan alasan dalam perawatan lebih mudah dan cepat berkembang biak dibandingkan dengan beternak hewan lainya yang memerlukan waktu yang sangat lama.
Budidaya Semut Jepang ini, diakuinya baru digelutinya sekira tiga bulan lalu, akibat harga komuditi karet tak kunjung naik. Untuk itulah dirinya berinisiatif, mencoba menernakan Semut Jepang.
Basir menjelaskan, awalnya ia membeli bibit sekitar 50 ekor dari pedagang yang menjual semut Jepang, dengan harga Rp1000 per ekornya. ?Bermodalkan pendidikan di dunia maya dan mencoba bertanya-tanya kepada orang yang lebih dahulu beternak semut Jepang, akhirnya ia memutuskan untuk mencoba bisnis barunya.
"Ya mas, dari pada meratapi nasib, dengan harga karet yang tak kunjung naik. Lebih baik kita mencari jalan keluar dengan mencoba berbagai bisnis, supaya dapur bisa berasap," katanya, Senin (1/2).
Basir menjelaskan, dari bibit yang dibelinya sekitar 50 ekor, dalam waktu sekira dua bu?lan semut Jepang yang dimilikinya menjadi sekira 1.000 ekor. Dan dirinya mengakui dalam sehari bisa menjual sekitar 30 ekor hingga 50 ekor.
Untuk harga jual, dirinya mematok sama dengan harga dirinya membeli pada pedagang sebelumnya yakni Rp1000 per ekor?nya.
"Alhamdulilah, paling tidak hasilnya bisa membeli beras dan tambahan uang belanja istri untuk membeli keperluan keluarga," ucapnya sambil tersenyum.
Terpisah namun masih satu desa, Yuni yang juga mencoba menternak semut Jepang mengaku, penghasilanya bertambah walaupun belum tidak seperti hasil perkebunan karet. Walaupun begitu, untuk makan sehari-hari bisa menjadi tambahan.
"Memang kalau berharap dari karet saja sudah sulit. Makanya saya mencoba semut Jepang ini, ya hitung-hitung bisa beli beras lah untuk makan sehari hari," tuturnya.
Yuni mengakui, bahwa dirinya masih pemula dalam beternak semut jepang. Dari bibit sekitar 20 ekor, saat ini dirinya sudah memiliki sekitar 500 ekor dalam jangka waktu dua bulan.
Saat ditanya kapan panennnya, dirinya menjawab, untuk panen bisa setiap hari. Pasalnya, semut jepang sendiri setiap harinya bertelur dan tumbuh besar.
?Untuk pakannya sendiri tidaklah sulit, dirinya hanya memberikan Ragi tape yang dijual dimana-mana. Serta wadah atau tempat berkembangbiaknya juga tidaklah membutuhkan tempat yang luas.
Yuni juga mejelaskan, bahwa khasiat dari semut jepang sendri dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit, mulai dari, kolesterol, darah tinggi, asam urat, diabetes, dan lain-lainya.
"Kalau lebih lengkapnya lagi mas, bisa dicari di internet tentang khasiat dari semut jepang," tuturnya.
Baik, Basir dan Yuni, berharap kepada pemerintah daerah untuk bisa memberikan pelatihan kepada masyarakat untuk mencoba beRbisnis. Terlebih pemerintah juga harus membantu masyarakat dalam proses pemasarannya hingga ke luar kota, sehingga penghasilannya pun bisa bertambah. MEX