Harga Kelapa Inhil Kembali Terjun Bebas

Kamis, 09 Agustus 2018 13:17:00 904
Harga Kelapa Inhil Kembali Terjun Bebas
Petani kelapa di Inhil

Inhil, Inforiau.co - Satu bulan belakangan ini harga komoditas kelapa tak kunjung stabil. Fluktuasi harga masih menjadi masalah yang selalu dikeluhkan masyarakat Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).

Apalagi 70 persen masyarakat Inhil mengantungkan hidup di kelapa, bahkan hari ini kelapa terjun bebas di titik terendah dengan harga Rp 1.000 sampai Rp 700 perbutirnya di tingkat petani.

"Ini adalah harga terendah selama kurun waktu 3 tahun ini. Hal tersebut diakibatkan ketergantungan pada ekspor kelapa bulat, sehingga ketika adanya penurunan permintaan ekspor, harga kelapa mulai bergejolak," kata Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Perhimpunan Petani Kelapa Indonesia (Perpekindo) Inhil, Agustiar atau yang akrab disapa Agus Jubek, Rabu (8/8/2018).

Agus juga menjelaslan, fluktuatif harga ini sudah lama berlangsung sejak zaman Soeharto. "Sampai sekarang harga terus terombang ambing tanpa Kepastian dan tak tanggung-tanggung turun naiknya bisa 500 -1000/butir," jelas Agus.

Masih menurutnya, terjun bebasnya harga kelapa ini sangat sadis sekali, kerena tidak imbangnya harga bahan pokok sehari - hari di banding dengan harga kelapa. Terkait hal ini, Agus juga menyebutkan Perpekindo sudah menyampaikan beberapa kebijakan strategis kepada pemerintah.

"Pertama pemerintah agar melakukan intervensi pasar. Intervensi ini adalah harus adanya pengawalan ketat terhadap pasar ekspor agar bisa berjalan dengan baik dan semakin berdaya di beberapa negara yang memerlukan bahan baku kelapa kerena Indonesia butuh barang Ekspor untuk tambahan Devisa," terangnya.

Selain itu, Agus yang merupakan putra daerah Kecamatan Reteh itu menyebutkan perlu penambahan volume kebutuhan bahan baku industri yang ada di Inhil. Artinya peluasan skala industri agar tidak terjadi nya pembludakan bahan baku dan antrian panjang yang membutuhkan waktu lama saat adanya suplay bahan baku dari para relasi.

"Pemerintah juga harus mengindustrilisasi kelapa. Hal ini sangat penting mengingat cukup luasnya Perkebunan Kelapa di Kabupaten Indragiri Hilir. Tentu industri yang dimaksud adalah industri baru milik pemerintah atau swata sehingga sewaktu waktu ada gejolak harga bisa diproteksi agar petani tidak terkena imbasnya," tambahnya.

Selain itu juga lembaga permodalan petani perlu diupayakan, sehingga petani tidak tergantung pada rentenir yang memiliki bunga tinggi.

"Dengan adanya bantuan permodalan, petani bisa mebuat home-home indusrti dan membangun IKM berbahan baku kelapa ataupun sabut nya, selain itu bisa renovasi dan reflanting kebun kelapa bisa maksimal sehingga hasil kelapa dapat berkualitas," ucapnya. Hr

KOMENTAR