Harga TBS Sawit Dipastikan Zulhas Naik Bila Kisruh Minyak Goreng Beres

Jumat, 24 Juni 2022 20:55:04
Harga TBS Sawit Dipastikan Zulhas Naik Bila Kisruh Minyak Goreng Beres
Zulkifli Hasan

Inforiau - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit baru bisa naik ketika penyaluran minyak goreng lancar di dalam negeri.

"Kalau pekerjaan saya beres, itu (harga) TBS naik. Jadi minyak dalam negeri (harus) lancar dulu," ungkap Zulkifli saat ditemui di Kementerian Perdagangan, Jumat (24/6).

Ia mengatakan penyaluran minyak goreng akan sejalan dengan harga TBS. Ketika distribusi minyak goreng lancar, artinya pasokan DMO sawit dalam negeri terpenuhi.

Dengan demikian, perusahaan akan mendapatkan kuota ekspor sawit. Ketika ekspor lancar, tangki penyimpanan sawit kosong.

"Kalau tangki kosong, pabrik akan produksi lagi. Kalau pabrik produksi, maka beli bahan baku TBS sawit lagi. Pabrik berebut. Harga naik," jelas Zulkifli.

Ia sendiri berjanji menyelesaikan persoalan minyak goreng dalam dua pekan ke depan. Namun, ia belum bisa menjanjikan kapan tepatnya harga TBS sawit akan mulai merangkak.

"Tunggu dulu dua minggu ini. Minyak goreng dulu. Kalau minyak goreng tidak selesai, sawit tidak selesai," ujar Zulkifli.

Ketua Umum PAN itu menargetkan harga minyak goreng curah turun serentak menjadi Rp14 ribu per liter di 13.900 titik.

Kemudian, pemerintah juga sedang menyiapkan produk minyak goreng curah yang dikemas dengan kemasan sederhana. Zulkifli ingin produk itu tak hanya tersebar di toko biasa, tapi juga ritel modern.

"Karena sudah kemasan, maka pasarnya lebih luas, bisa masuk supermarket. Kalau curah harus dituang, kadang bisa menetes kotor, maka toko, minimarket tidak mau," tutup Zulkifli.

Sebelumnya, Ketua Umum DPP Apkasindo Gulat Manurung mengatakan petani merugi hingga Rp30 triliun sejak Februari 2022 sampai sekarang.

Gulat menjelaskan kerugian itu disebabkan harga TBS kelapa sawit jeblok dan kisruh masalah minyak goreng di dalam negeri.

"Kami hitung petani sawit sampai hari ini merugi Rp18 triliun namun jika dihitung sejak kisruh minyak goreng awal Februari 2022 kerugian mencapai Rp30 triliun," ungkap Gulat.

Gulat menjelaskan harga TBS kelapa sawit anjlok 72 persen menjadi Rp1.150 per kg jika dibandingkan dengan awal April 2022 yang masih sebesar Rp4.250 per kg.

"Pemerintah harus gerak cepat melakukan hal-hal yang bisa menekan harga TBS supaya mencabut beban harga TBS," terang Gulat.

Beban yang dimaksud Gulat, seperti bea keluar, pungutan ekspor, domestic market obligation (DMO), dan domestic price obligation (DPO).

"Saran kami beban tersebut diturunkan seperti bea keluar dari US$288 menjadi US$200 per ton, demikian juga pungutan ekspor dari US$200 menjadi US$100 per ton. Jadi beban yang akan ditanggung TBS dalam konteks CPO nya menjadi US$350 per ton," papar Gulat.

Kalau semua ini dilakukan, sambung Gulat, maka harga CPO di RI bisa turun dari US$1.400 per ton menjadi US$1.050 per ton. Berdasarkan hitungannya, angka itu setara dengan Rp15.500 per kg.

"Jika ditransmisikan ke harga TBS petani sawit berarti Rp3.300 per kg. Inilah yang disebut Pak Luhut (Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi) bahwa harga TBS harus di atas Rp3.000 per kg," pungkas Gulat.*

KOMENTAR