Inilah Jurus Jitu Versi Helda

Kamis, 07 Januari 2016 10:01:44 1226
Inilah Jurus Jitu Versi Helda
Helda Suryani Munir

Pekanbaru, inforiau - Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, drg Helda Suryani Munir Mkes mengatakan bahwa yang paling jitu untuk mencegah bahaya Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah adanya kepedulian masyarakat untuk mengantisipasi dan mencegah penyakit mematikan itu. Artinya, antisipasinya dikembalikan kepada masyarakat itu sendiri.

Hal itu diungkapkannya dalam menyikapi tingginya kasus DBD dI Kota Pekanbaru sepanjang tahun 2015 lalu. Sebagaimana diberitakan media, jumlah kasus DBD di Kota Pekanbaru mencapai 502 kasus.

Disampaikan Helda, permasalahan DBD ini memang kerap kali berubah-ubah, tergantung keadaan lingkungan dan cuaca. Namun begitu, tidak banyak hal yang dapat dilakukan, selain adanya kesadaran masyarakat itu sendiri dalam melakukan antisipasi melalui kegiatan membersihkan lingkungan. Begitulah versi Helda Suryani Munir.

"Permasalahan DBD ini memang mengalami peningkatan yang signifikan selama tahun 2015 lalu. Ini disebabkan faktor cuaca, lingkungan, dan kondisi beberapa daerah yang memang rentan terhadapnya. Namun semuanya kita kembalikan kepada masyarakat. Jika memang ingin mangantisipasi, maka perlu penerapan hidup bersih untuk lingkunganya," kata Helda kepada Inforiau Rabu (6/1/16).

Lebih lanjut disampaikannya, daerah endemis DBD ini sendiri biasanya adalah daerah yang kurang bersih dan berada di pinggiran kota. Dengan peningkatan kesadaran gotong-royong warga tempatan, tentunya menjadi salah satu hal yang dapat dilakukan agar pada tahun 2016 ini DBD bisa ditekan.

"Daerah yang cukup tinggi endemis DBD adalah wilayah yang berada di pinggiran kota. Agar DBD ini tidak lagi meningkat pada tahun 2016, maka masyarakat sekitarlah yang harus meningkatkan kegiatan gotong-royong," ujarnya lagi.

Sedangkan mengenai pelaksanaan fogging yang biasa dilakukan pada musim pancaroba, Helda menuturkan jika kegiatan tersebut baru akan dilakukan ketika memang sudah terjadi kasus. Menurutnya, fogging ini hanya bersifat mengurangi dan tidak mampu untuk mengantisipasi.

"Kalau fogging baru akan kami lakukan ketika memang telah ada laporan kasus DBD. Karena fogging ini sendiri fungsinya bukan untuk mengantisipasi. Kalau ingin yang paling jitu, ya kembali kepada kebersihan lingkungan masyarakat itu lagi," pungkasnya. RIS

KOMENTAR