Kemendes RI Kunjungi PKBM Insan Mandiri Kampar

Minggu, 04 September 2016 20:46:26 1794
Kemendes RI Kunjungi PKBM Insan Mandiri Kampar
HL - Sekjen KemenDes, PDT dan Transmigrasi RI, Anwar Sanusi, Phd memotong pita bersama Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rahman dan Bupati Kampar, Jefri Noe
Siak Hulu, inforiau.co - Sekjen KemenDes, PDT dan Transmigrasi RI, Anwar Sanusi, Phd mengunjungi Pusat Pelatihan Jahit Menjahit yang dikelola PKBM Insan Mandiri Kabupaten Kampar.
 
Dalam kesempatan itu, ia mengatakan dengan program satu hari satu baju, kedepannya harus bisa membuka market. Untuk itu kepada peserta pelatihan diminta jangan henti-hentinya untuk bermimpi yang setinggi - tingginya untuk mencapai cita-cita, karena tidak semua masyarakat yang diperhatikan oleh bupati nya. Menurutnya, dengan bermimpi kita bisa termotivasi untuk lebih baik lagi. 
 
"Jadi kita bersyukurlah karena saat ini ibu-ibu sangat diperhatikan oleh bupatinya yakni bapak Jefry Noer," ujarnya.
 
Demikian dikatakannya saat mengunjungi pusat pelatihan jahit menjahit PKBM Bina Insan Mandiri desa Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu, Senin, (29/8). Djelaskan Anwar Sanusi, jika sekarang ibu-ibu menjahit sendiri kedepan kedepan harus bisa meraih pekerja yang sebanyak-banyaknya.
 
Sementara itu, Bupati Kampar H Jefry Noer saat mendampingi Sekjen bersama Ketua TP PKK Kabupaten Kampar, Hj Eva Yuliana, menjelaskan bahwa ibu-ibu yang mengikuti pelatihan ini adalah ibu-ibu yang berasal dari desa, dan disini mereka bukan diberikan pelajaran jahit menjahit, namun belajar untuk mencari uang, sebab nantinya mereka dapat membantu keluarga dalam meningkatkan ekonomi keluarga.
 
"Program ini pak Sekjen, merupakan program dalam rangka mendukung pemerintah Kabupaten Kampar untuk menuntaskan program zero kemiskinan, pengangguran dan rumah kumuh " ujar Bupati Kampar.
 
Dikatakannya, para ibu-ibu ini dilatih selama 14 hari, setelah itu mereka lulus dan membentuk kelompok serta akan diberikan menjahit satu orang satu mesin jahit karena sistem konveksi,  namun sebelumnya mereka dimatangkan terlebih dahulu. 
 
"Dengan adanya mereka ini, baju anak sekolah bisa menjadi murah namun kualitasnya sangat bagus, baju anak SD yang biasanya 4 pasang harga Rp. 1 juta sekarang hanya Rp. 550 ribu, sedangkan baju anak SMP Rp. 1,3 juta sekarang hanya Rp. 650 ribu saja, ini berkat ibu ini sehingga dapat meringankan beban masyarakat," kata Jefry Noer.

KOMENTAR