Korban: Ini Masalah Nyawa dan Harga Diri

Senin, 10 April 2017 12:14:08 1318
Korban: Ini Masalah Nyawa dan Harga Diri
 
Pekanbaru, Inforiau.co - Abdul Gafar, satu dari 2 korban penggeroyokan yang diduga dilakukan anggota DPRD Riau Yusuf Sikumbang dan kawan kawan (dkk) meminta pihak kepolisian menahan pelaku.
 
Permohonan itu diungkapnya kepada wartawan di kediamannya, Perumahan Putri Tujuh, Panam, Kecamatan Tampan, Sabtu (8/4/17) .
 
Saat memberikan keterangan kepada sejumlah wartawan, Abdul Gafar didampingi pengacaranya, Zulkifli SH.
 
"Kami dari kuasa hukum Pak Abdul Gafar memohon pihak Polda Riau mengusut tuntas kasus dugaan pengeroyokan dan penganiayaan yang dilakukan anggota DPRD Riau dari PKB dan kawan kawannya," katanya.
 
Ditambahkan pengacara muda ini, pihaknya akan mendampingi kliennya saat dimintai keterangan oleh penyidik (di-BAP) Polda Riau yang dijadwalkan Senin (10/4/17). Zulkifli juga meminta polisi untuk menahan terlapor Yusuf Sikumbang, karena dari pasal pasal KUHPidana, ancaman hukuman di atas lima tahun.
 
"Kami meminta pihak Polda Riau yang menangani perkara ini bersikap profesional dan independen," tegasnya.
 
Harapan yang sama disampaikan korban, Abdul Gafar. Dia sendiri memastikan tidak akan berdamai dengan pelaku. Karena perbuatan pelaku nyaris membuat mata kirinya buta dan nyawanya melayang.
 
"Saya tidak akan mau berdamai. Ini masalah nyawa dan harga diri," tukasnya.
 
Menurut Gafar, peristiwa pengeroyokan yang dialami bersama rekannya, Rico Alviano benar-benar tidak bisa dimaafkan. Mereka berdua dikeroyok oleh sekitar 50 orang yang dikomandoi terlapor Yusuf Sikumbang.
 
Abdul Gafar lalu menceritakan kronologis peristiwa pengeroyokan itu. Ketika itu dia dan teman teman lain diundang terlapor Yusuf Sikumbang untuk datang ke sebuah rumah di Gang Sadar, Kelurahan Tuah Karya Kecamatan Tampan.
 
"Katanya ada persoalan internal yang harus dibahas. Sesampainya disana, Yusuf Sikumbang langsung mengomel ngomel. Lalu dia memukulnya diikuti anggota yang lain. Bahkan ada yang menyerang saya dan Rico menggunakan kayu balok dan batu secara bertubi tubi," ungkapnya. rto
 
 

KOMENTAR