31 TAHUN TANPA JEJAK: Seorang Anak Perempuan Mencari Ayahnya Bermodalkan Duplikat Akta Nikah

Bengkalis - Dengan suara lirih namun penuh harap, Yhosi Angrayeni binti Sugeng Suwandi (31) mengisahkan pencariannya yang nyaris tanpa petunjuk: mencari sosok ayah yang telah menghilang sejak ia belum genap berusia satu tahun. Tidak ada foto, tidak ada alamat, hanya selembar duplikat akta nikah peninggalan sang ibu yang kini telah bersama keluarga barunya.
"Aku bahkan tak tahu seperti apa wajah Ayah. Ibu jarang sekali bicara tentang beliau, mungkin karena terlalu sakit untuk dikenang, atau mungkin ada hal lain dan kesibukan keluarganya," ujar Yhosi akrab di sapa Osi saat ditemui di kediamannya di Kuala desa Lubuk Muda Siak Kecil, Selasa(6/5/2025)
Osi mengatakan, ibunya, Suryati, sudah berpisah sejak ia lahir. Dalam salah satu laci di lemari tua, Osi menemukan duplikat akta nikah atas nama Suryati dan Sugeng Suwandi , tercatat menikah pada tahun 1993 di Desa Lubuk Muda Kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis , Riau. Sejak itu, tidak ada lagi jejak yang bisa ia temukan.
"Aku besar hanya dengan cerita samar. Katanya Ayah pergi saat aku lahir dan masih bayi dan tidak pernah kembali. Tidak ada penjelasan mengapa," kenangnya.
Kini, sebagai seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) yang hidup sederhana bersama suami Eko di karuniai tiga orang anak , 1 anak lelaki dan 2 anak perempuan. Osi mulai membuka lembaran pencarian yang selama ini ia pendam. Ia menyebarkan kisahnya melalui media sosial dan berharap ada orang yang mengenal nama tersebut.
"Aku tahu ini seperti mencari jarum di tumpukan jerami. Tapi aku ingin tahu, apakah beliau masih hidup? Di mana dia sekarang? Aku hanya ingin bertemu, sekali saja."ujarnya.
Osi juga sudah mencoba menghubungi beberapa orang yang ia kenal dan tokoh masyarakat dan beberapa instansi terkait untuk mencari jejak dari nama Sugeng Suwandi, namun sejauh ini belum membuahkan hasil.
Dari hasil data yang di peroleh hasil duplikat akta nikah, diketahui, ayah Osi bernama Sugeng Suwandi (53) kelahiran Tulung Agung 31 Juli 1972 tempat tinggal Gondang, anak dari Tumiran(ayah) Minatun (ibu) Tulung Agung Jawa Timur Indonesia.
Dengan mata penuh harap, Osi mengakhiri perbincangan dan berdoa. Jika Ayah membaca ini dan maupun keluarga besar di sana, aku tidak mencari jawaban. Aku hanya ingin melihat wajah yang selama ini tak pernah kutahu biar hatiku tenang.
“Ayah, jika ayah masih hidup dan membaca ini, aku tak menyalahkan mu. Aku hanya ingin tahu apakah kita pernah saling memikirkan dalam diam di hati?seorang anak yang merindukan sosok ayahnya," ucap Osi sambil merangkul kedua anaknya yang juga cucu dari ayahnya Sugeng Suwandi.
Direktur LSM BPN ICI Provinsi Riau, Kabupaten Bengkalis Darwis Ak juga turut ikut membantu. "Kasus seperti ini memang sulit karena minim informasi, apalagi tanpa foto. Tapi bukan tidak mungkin. Kadang hanya butuh satu orang yang mengenal nama atau kisah itu,"Kata Darwis
Mudah mudahan melalui media massa ini, berharap ada seseorang yang pernah mengenal atau berinteraksi dengan pria itu tiga dekade lalu ataupun sanak saudara dari keluarga mereka melihat ini, tak ada yang tidak mungkin jika tuhan sudah berkehendak,"ujarnya.
“Kasus seperti ini memang menantang. Tapi jangan putus asa. Kuncinya, jangan berhenti percaya, insyaallah akan ada petunjuk selagi mau berusaha,"pungkasnya. (Andi)