Amazon Masuk Daftar Perusahan Paling Tidak Aman di AS, Ini Penyebabnya

Sabtu, 30 April 2022 23:54:22 237
Amazon Masuk Daftar Perusahan Paling Tidak Aman di AS, Ini Penyebabnya
Ilustrasi/Net

Inforiau - Perusahaan teknologi multinasional Amazon masuk daftar perusahaan paling tidak aman di Amerika Serikat (AS). Status ini melekat pada Amazon setelah Dewan Nasional Keselamatan dan Kesehatan Kerja AS (COSH) mengeluarkan daftar bertajuk 'The Dirty Dozen'.

Dalam daftar tersebut, COSH menempatkan daftar perusahaan yang dinilai memiliki lingkungan kerja berbahaya. Melalui keterangan tertulis, lembaga ini menyebut The Dirty Dozen adalah daftar nama-nama perusahaan yang kurang mengimbau pekerjanya agar terhindar dari kecelakaan kerja, penyakit, dan cedera.

Daftar tersebut dikeluarkan COSH AS bertepatan dengan peringatan Pekan Peringatan Pekerja. Direktur COSH AS Jessica E Martinez berkata, realitas buruk yang dihadapi pekerja harus disudahi agar semua orang bisa bekerja standar keamanan yang layak, dan terhindar dari potensi mengalami kecelakaan hingga meninggal dunia akibat pekerjaan.

Nama Amazon masuk daftar tersebut karena kasus kematian enam pekerjanya di gudang pada daerah Alabama, AS. Selain itu, tingkat kecelakaan kerja di Amazon angkanya kini dua kali lipat dibanding rata-rata industri.

Selain Amazon, perusahaan lain yang namanya masuk daftar tersebut di antaranya Starbucks, Daikin America, Dollar General, Atlantic Coast Utilities/Laurence Moloney, Hilton Hotels, dan Refresco.

Dalam peluncuran daftar dan peringatan Pekan Peringatan Pekerja, seorang buruh Amazon bernama Jennifer Bates menyebut kantor tempatnya bekerja lebih peduli terhadap keamanan paket dan robot alih-alih manusia.

Wanita yang bekerja di gudang Amazon di Alabama AS ini menyebut pekerjaannya menuntut ia untuk bergerak cepat dan bekerja ekstra keras. Hal ini memperbesar potensi terjadinya kecelakaan kerja atau penyakit yang menimpa pekerja.

"Saya biasa pulang kerja dengan lutut, kaki, dan tumit yang sakit. Saya sering khawatir akan dampak jangka panjang yang timbul dari pekerjaan saya di sini. Sayang, banyak pekerja di Amazon yang menderita kecelakaan dan mengalami cacat permanen. Amazon harus memperhatikan harga diri pekerjanya, dan memperlakukannya dengan penuh respek," kata Jennifer.*

KOMENTAR