Awas, DBD Mengancam

Selasa, 12 Januari 2016 21:09:32 834
Awas, DBD Mengancam
Pekanbaru, inforiau.co - Koordinator Data dan Media Center Diskes Riau, Rozita Rossi Senin (11/1) mengatakan bahwa data terbaru DBD di Riau periode Januari sebanyak 100 pasien. Dari jumlah itu, belum ada yang meninggal dunia.
 
Untuk itu, Diskes melakukan foging sebagai upaya untuk penanganan nyamuk pembawa virus demam berdarah dengue (DBD). Foging hari ini dilaksanakan di Damai Langgeng blok D no.01 RT. 03 RT. 07 Kelurahan Sidomulyo Barat Kecamatan Tampan dan jl. Sari kencana no.59 RT.02 RW.09 Kelurahan Tangkerang Tengah Kecamatan Marpoyan Damai.
 
Menurutnya, masyarakat perlu diedukasi lebih baik. Karena selama ini mengganggap bahwa fogging adalah satu-satunya penanggulangan.
 
Untuk melakukan fogging ada kajian penyelidikan epidemiologinya. Karena fogging yang tidak tepat akan menimbulkan resistensi terhadap nyamuk tersebut.
 
"Kami menyadari bahwa mindset masyarakat selama ini selalu menjadikan fogging satu-satunya pencegahan. Padahal harusnya pemberantasan sarang nyamuklah yang efektif untuk menurunkan kasus DBD," terang Ros.
 
Disinggung mengenai Jumantik, Ros mengatakan bahwa jumantik, juru pemantau jentik bertugas untuk memantau perindukan nyamuk ditempat-tempat berkembangnya nyamuk aedes agypti.
 
"Sekarang yg mereka lakukan adalah penyuluhan mobile dg menyebar leaflet disekitar daerah endemis. Sekarang lokasi penyulihan berada dilokasi jl. Cipta Karya jl. Tuah Karya Tampan," terangnya.
 
Jumantik, tambahnya, bertugas mencegah berkembangnya jentik menjadi nyamuk biasa, memeriksa bak penampungan air, memeriksa tampungan dispenser, kaleng-kaleng bekas dan semua genangan air pada tampungan wadah. Tujuannya adalah memutus siklus kembang biak nyamuk.
 

Fokus Kenaikan Kasus

Data DBD Diskes Riau menyebutkan bahwa tahun 2014 penderita DBD se-Riau sebanyak 2.366, Incident Rate (IR) angka kesakitan DBD 38,23/100.000 penduduk, Case Fatality Rate (CFR) Angka Kematian 1,4% (34) orang.
 
Sementara, Data DBD Diskes Riau tahun 2015, penderita DBD se-Riau sebanyak 2.675 penderita, IR 43,2/100.000 penduduk dengan CFR 0,6% (16)orang.
 
Menurut Kadiskes Riau, Andra Syafril Ju'mat (8/1/16) itu artinya, memang terjadi peningkatan kasus penderita DBD. Namun angka kematian akibat DBD menurun. 
 
"Yang menjadi konsentrasi Diskes Riau adalah terjadinya peningkatan kasus kesakitan di 2015 (43/ 100 ribu penduduk) dibandingkan tahun 2014 (38/ 100 ribu penduduk) dengan angka kematian yang menurun," terangnya.
 
Ini artinya, tambahnya, kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat masih kurang. Aparatur terkait belum sepenuhnya menyikapi surat Plt Gubri pada September ke Bupati/Walikota untuk melakukan gerakan gotong royong massal pemberantasan sarang nyamuk. Rtc/Ir3

KOMENTAR