Belasan IRT Tertipu Hingga Puluhan Juta Oleh Oknum PNS

Rabu, 29 Juni 2016 11:19:00 1441
Belasan IRT Tertipu Hingga Puluhan Juta Oleh Oknum PNS
Ilustrasi Internet
Tampan, inforiau - Pagi itu, Senin (27/6) awal pekan kemarin belasan ibu-ibu secara beramai-ramai mendatangi Kantor Kelurahan Simpang Baru, Tampan. Maksud kedatangan mereka bukanlah untuk melakukan kepengurusan, melainkan ialah ingin menemui salah seorang pegawai Kelurahan, Rita Marina SIP MSi.
 
Namun sayang, orang yang dimaksud dan dicari oleh para ibu-ibu ini ternyata tida ada (tidak masuk). Akhirnya, belasan ibu-ibu ini berusaha untuk bertemu Lurah Simpang Baru. Namun, apa kaitannya Rita Marina ini dengan belasan ibu-ibu rumah tangga ini?
 
Ternyata, setelah inforiau memintai keterangan dari salah seorang IRT dengan inisial EL mengaku bahwa mereka telah merasa ditipu oleh Rita tersebut, dan meminta pertanggung jawaban dari Rita agar modal yang selama ini mereka tanam itu bisa dikembalikan.
 
"Tahun lalu, kami diajak oleh Rita ini untuk ikut menanamkan modal kepada dia pada usaha penyaluran sembako disebuah Hotel terbesar di Kota Pekanbaru ini. Sistem yang saat itu dia pakai ialah sistem kontrak modal yang berdurasi selama satu tahun dengan keuntungan perbulannya mencapai 5 hingga 7 persen," jelasnya.
 
Seperti yang disampaikan El ini, memang untuk satu hingga tiga bulan pertama, keuntungan yang mencapai 7 persen tersebut terus mereka terima dari Rita ini. Namun, mereka mulai merasakan kejanggalan setelah masuk lima hingga tujuh bulan berjalan mereka tak lagi menerima apa-apa.
 
"Setelah itu, kita mulai merasakan kecurigaan. Karena sudah lima bulan, kami tidak lagi menerima keuntungan tersebut. Setiap kami berusaha untuk menghubunginya, malah nomornya sudah tidak aktif lagi. Begitupun saat kami berupaya untuk menemui yang bersangkutan ditempat kerjanya, malah pegawai lain bilang Rita ini sudah jarang masuk," celotehnya.
 
Dalam hal ini, El yang mewakili belasan ibu-ibu rumah tangga yang lain menyebutkan bahwa, perkara tersebut juga telah mereka laporkan ke pihak yang berwajib, namun tetap saja tidak dapat terselesaikan. "Kami hanya ingin menuntut pertanggung jawaban dari Rita ini agar uang kami bisa dikembalikan," ujarnya.
 
Ditempat terpisah, Lurah Simpang Baru, Wahyu Idris SHut menyebutkan bahwa sebenarnya Rita ini bukannya tidak pernah masuk, melainkan karena memang liar saja. "Bukannya dia ini tidak masuk, dia masuk, tapi tidak lama, paling sejam atau dua jam la, setelah itu dia keluar ntah kemana," jelasnya.
 
Dalam hal ini, selaku Kepala Pemerintahan Kelurahan Simpang Baru, Wahyu mengaku bahwa Ia sudah sering melakukan teguran kepada Rita, baik secara lisan maupun tulisan.
 
"Memiliki hutang dengan sebegitu banyak, jelaslah kita gelisah. Dan, selaku ASN, kita juga sudah sering menegur dia, baik secara lisan maupun tulisan. Bahkan perkara ini juga sudah sempat ia sampaikan ke Camat Tampan, dan Camat juga mengaku bahwa perkara ini akan segera ia sampaikan ke BKD Kota Pekanbaru," jelas Wahyu.
 
Wahyu juga menyampaikan bahwa, selaku Lurah, Ia hanya bisa menampung aspirasi masyarakatnya, sedangkan untuk kasus yang mereka alami tersebut, ia mengaku bahwa hanya dapat sebatas memberikan pandangan dan masukan kepada Rita, namun tetap Ia juga tidak akan dapat mencampuri perkara tersebut.
 
"Selaku Aparatur Sipil Negara (ASN) kita telah menjalankan tugas kita dengan mengikuti prosedur PNS. Dan disini kita juga memiliki atasan, terkait apa konsekuensi bagi Rita ini yang jarang masuk, itu nantinya akan kita serahkan sepenuhnya kepada BKD," tukasnya. IIN

KOMENTAR