Berawal Coba-Coba Hingga Kecanduan

Rabu, 08 Februari 2017 03:09:00 739
Berawal Coba-Coba Hingga Kecanduan
Ilustrasi
Tembilahan, Inforiau.co - Persoalan ngelem yang saat ini menjadi perhatian oleh sejumlah kalangan, baik dari Pemerintah Kabupaten Inhil dan pihak keamanan hingga melibatkan organisasi kemasyarakatan merupakan kejadian miris bagi daerah. 
 
Kurangnya perhatian, keretakan dalam rumah tangga seringkali menjadi salah satu faktor yang menyebabkan anak terjerumus dalam pergaulan negatif hingga kebiasaan mengkonsumsi lem kambing atau biasa diistilahkan dengan ngelem tersebut.
 
Dari salah satu anak pengguna ‎Lem Cap Kambing berinisial FJ saat dikonfitmasi belum lama ini mengatakan ketertarikannya menggunakan Lem tersebut sejak dari 2 tahun belakangan. Yang mana awalnya hanya penasaran dengan ingin mencoba. Namun setelah dicoba ternyata menurutnya Lem tersebut sangat enak untuk digunakan‎.
 
Kemudian bocah yang baru berumur 11 tahun ini hingga kini tetap menggunakannya, bahkan jika satu hari tak menggunakan, kegembiraanya pun tak tampak terlihat padanya. 
 
FJ sendiri masih duduk dibangku Sekolah Dasar (SD), ia menggunakannya setelah disaat jam pulang sekolah, yang mana ketika dirinya berangkat pergi bekerja mencari uang dengan cara menyemir sepatu di pasar.
 
"Mau nyemir Isap, udah tu barulah menyemir, duit semir dibelikan untuk lem dan belanja-belanja,"kata FJ dengan takut-takut menjelaskan.
 
‎Penyalahgunaan lem terhadap anak yang berdomisili di Tembilahan ini juga ada kaitannya dengan perhatian orang tua. Sehingga apa yang dilakukannya tak bisa terbendung lagi. Ibunda FJ meninggal karena mengalami sakit yang tak ia ketahui apa penyakitnya.
‎ 
‎Sejak kematian ibundanya, dari umur 2 atau 3 tahun itulah FJ tinggal dan dihidupi oleh kedua nenek dan 1 orang adik serta 1 orang abang.
 
‎Kehidupannya tambah tak terpantau lagi setelah Ayahnya memilih menikah lagi dan pergi merantau keluar dari Kabupaten Inhil.
 
Nenek dan kakek yang tak punya apa-apa itulah yang membuatnya untuk bekerja mencari uang belanja untuk sehari-harinya‎. Ditambah lagi kedua orang neneknya itu sudah lanjut usia. Sehingga kebutuhannya sulit untuk dipenuhi.
 
"Nenek nyuci baju dirumah orang, kakek tak ada kerja, jadi untuk belanja saya cari sendiri,"imbuhnya.
 
Pergaulan di dunia kerja, menjalani kehidupan dengan kurangnya pengawasan dari orang dewasa membuat FJ berkenalan dengan perbuatan negatif tersebut. (saf)
 

KOMENTAR