Dewan Minta Pemko Tawarkan Solusi Baru Atasi Banjir

PEKANBARU, INFORIAU.co - Musim penghujan yang akhir-akhir ini melanda kota Madani mengakibatkan beberapa jalan protokol ataupun jalanan perumahan warga tergenang banjir. Pekanbaru yang beberapa tahun kebelakang ini sudah menjadi langganan banjir setiap musim penghujan datang, menjadi tanda tanya di berbagai kalangan masyarakat.
Bahkan ada masyarakat yang merasa kaget karena dulu daerah tempat tinggal nya tidak tergenang banjir sekarang menjadi banjir. Anggota DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kota Pekanbaru Roni Amriel mengatakan bahwa mengatasi banjir di Pekanbaru tidak semudah membalikan telapak tangan.
"Mengatasi banjir ini tidak bisa seperti membalikan telapak tangan, dan tidak bisa di atasi dalam waktu 1 sampai 2 tahun". Ujar nya (22/03)
Seperti yang diketahui, banjir kerap menghampiri daerah Jalan.Jendral Sudirman depan Rumah Sakit Awal Bros dan juga di depan Ramayana Sudirman, Sukajadi dan Tengkerang.
Selain yang berada di daerah tersebut, daerah Panam menjadi salah satu sorotan karena banjir kerap masuk ke perumahan warga dan terutama di Jalan Protokol nya. Pria yang berposisi sebagai ketua komisi 4 DPRD Kota Pekanbaru Roni Amril pun mengaku heran dengan daerah Panam. Dengan struktur tanah yang tergolong tinggi bagaimana mungkin bisa terkena banjir.
"Pekanbaru ini kan di apit beberapa daerah seperti Pelalawan,Siak,kampar. Jadi kita harus membuat strategi khusus Drainase mana yang akan di pakai. Pekanbaru ini kan unik, Panam yang setinggi itu bisa kena banjir". Ungkap nya dengan ekspresi heran.
Roni mengakui terjadinya banjir di Pekanbaru ini dikarenakan sistem Drainase yang tidak bagus sehingga mengakibatkan aliran air tidak mengalir ke daerah yang lebih rendah.
"Drainase yang satu dengan yang lainnya tidak saling menSupport, karena air ini kan seperti bejana yang turun ketempat yang lebih rendah. Nah inilah yang terjadi di Pekanbaru, sistem Drainase nya ini berantakan". Tegas Roni.
Roni mengingatkan kepada anggota dewan yang lain agar terus memberikan masukan-masukan dan pengawasan terhadap pembangunan di Pekanbaru. Bahkan Roni mengatakan Pemerintah Kota Pekanbaru harus memiliki sistem yang terbaru, bukan sistem yang lama karena itu akan lebih efektif untuk mengatasi kubik air yang sangat banyak.
"Sekarang udah ada yang namanya FreeCase yang bisa dibongkar pasang, jadi ketika sudah tidak dibutuhkan karena pembangunan kota bisa di lepas dan diletakan di tempat yang lain. Sudah tidak jaman pakai cara yang konvensional". Terangnya.
Untuk menyelesaikan Drainase ini, tidak cukup dengan dana yang sedikit. Butuh banyak anggaran yang akan di keluarkan untuk mengatasi banjir ini. "Untuk perencanaan nya saja itu bisa memakan 5-10M, dan kalau pengerjaan nya itu bisa memakan dana sebesar 10-20M. Dan setelah anggaran keluar kita harus benar-benar fokus dalam pengerjaan nya". Ujar Roni.
Selain faktor Drainase, Roni juga mengatakan faktor pembangunan yang tidak di awasi dengan Pemerintah juga menjadi faktor timbul nya banjir di Kota Bertuah ini."Iya tentu, faktor resapan itu pasti akan mempengaruhi. Karena kan daya resap menjadi berkurang". Tutupnya sambil berlari menuju ruang rapat. hw