Dua Orang Tewas Gantung Diri di Sagulung Kepri Dalam Dua Pekan Terakhir

Kamis, 24 November 2022 23:07:35
Dua Orang Tewas Gantung Diri di Sagulung Kepri Dalam Dua Pekan Terakhir
Ilustrasi/Net

Inforiau - Mayat seorang pria dengan posisi gantung diri kembali ditemukan warga di Sagulung tepatnya di lahan perkebunan di kelurahan Seipelenggut, Kecamatan Sagulung, Rabu (23/11) malam.

Ini temuan mayat yang diduga korban bunuh diri kedua dalam dua pekan terakhir. Sebelumnya seorang pria bernama Samsu ditemukan tewas gantung diri di tempat kerjanya, tepatnya di gudang PT Metal Indonesia di Kawasan Bintang Industri. Pria kematian pria asal Sumatera Barat ini disimpulkan sebagai korban bunuh diri.

Temuan jenazah terakhir ini juga diduga demikian sebab polisi yang melakukan olah TKP dan penyelidikan awal tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Kondisi korban dominan menunjukan sebagai korban bunuh diri.

Pria nahas terakhir yang dijumpai sudah meninggal dengan kondisi tergantung di pohon ini bernama Irfan Doni Putra, 41 tahun. Jenazahnya pertama kali ditemukan warga yang mencari udang di dekat lokasi perkebunan tersebut. Warga tersebut melihat ada jenazah korban tergantung di dahan pohon.

Kapolsek Sagulung Iptu Nyoman Ananta Mahendra menuturkan jenazah korban sedang dalam pemeriksaan medis di RS Bhayangkara Polda Kepri untuk kepastian penyebab kematiannya.

“Kalau hasil olah TKP belum ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Artinya bisa jadi korban ini murni karena bunuh diri,” ujar Nyoman seperti dimuat Batampos.

Terkait motif jika korban sebagai korban bunuh diri, Nyoman belum bisa memastikan karena keluarga dekat korban belum bisa dimintai keterangan. “Masih berduka keluarganya. Nanti kita dalami lagi motifnya kalau memang sebagai korban bunuh diri,” ujar Nyoman.

Saat ditemukan, korban tergantung di samping sepeda motor Honda Beat BP 2880 QG warna biru putih yang belakangan diketahui sepeda motor korban. Dokumen pribadi serta sejumlah uang tunai juga ditemukan di dalam kantong celananya. Korban ini juga diinformasikan penggiat media sosial dan pengurus sebuah paguyuban di Batam.*

KOMENTAR