Hindari Olahraga dengan Perut Kosong, Ini Aturan Makannya
Jumat, 17 Februari 2017 11:43:00 672

Ilustrasi
Jakarta, Inforiau.co - Saat sedang ingin turun berat badan, olahraga memang menjadi salah satu kunci pentingnya. Namun demikian, Anda harus tetap mengisi 'bahan bakar' alias makan sebelum melakukannya lho. Yang penting, lakukan dengan tepat.
Seperti disampaikan nutrisionis Adena Neglia, bahwa penting untuk mengonsumsi sesuatu sebelum berolahraga. Bahkan ia sangat tidak menganjurkan apabila Anda sengaja tidak makan sebelum olahraga demi tubuh yang cepat langsing.
"Anda tetap harus makan sesuatu, paling tidak berupa camilan, kira-kira 30 menit sebelum memulai latihan. Contoh camilan yang bisa dipilih misalnya kue beras, yang bisa mengisi penyimpanan energi tubuh Anda," ujar Neglia, seperti dikutip dari Daily Mail.
Jika perut kosong, maka Anda tidak akan memiliki bekal energi yang cukup untuk optimal berolahraga. Namun jika sekitar 2-3 jam sebelumnya Anda sudah makan berat, maka Neglia menuturkan Anda mungkin cukup kuat melakukan latihan ringan.
Yang pasti, asupan yang penting untuk dikonsumsi sebelum latihan adalah berupa karbohidrat dan protein. Pilihannya yakni termasuk oatmeal dengan buah atau selai kacang; serta potongan buah seperti apel atau pisang dengan yoghurt.
Khusus untuk olahraga di pagi hari, sebuah penelitian mengungkap bahwa olahraga sebelum sarapan bisa menekan nafsu makan sepanjang hari. Eksperimen pada 12 orang dewasa muda menunjukkan bahwa porsi makan siang berkurang 900 kalori ketika pagi harinya melakukan olahraga tanpa didahului dengan sarapan.
Dikutip dari Livescience, penelitian ini punya pengaruh besar pada upaya untuk menurunkan atau menjaga berat badan. Nafsu makan yang lebih terkontrol, dalam jangka panjang akan berpengaruh pada asupan kalori yang seimbang pula.
"Keseimbangan energi, yang adalah hubungan antara energi yang dikonsumsi dan yang digunakan, adalah persamaan sederhana di atas kertas tetapi menjadi konsep yang rumit dalam pelaksanaannya," sebut pada peneliti dalam laporan ilmiahnya. dtc