Jika Ibukota Pindah ke Palangkaraya

Kamis, 06 Juli 2017 17:22:56 3324
Jika Ibukota Pindah ke Palangkaraya
Ibukota Jakarta dan Palangkaraya.
Jakarta, Inforiau.co - Rencana pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke kota di luar Jawa tengah serius dibahas. Menteri Perencana Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang Brodjonegoro, menyebut tahun depan bisa jadi awal persiapan pemindahan ibu kota, setelah kajiannya dirampungkan tahun ini.
 
Pemindahan ibu kota ini akan mengacu seperti dilakukan Amerika Serikat (AS), yaitu memindahkan pusat pemerintahan dari New York ke Washington DC. New York akan menjadi kota pusat ekonomi atau bisnis, dan ini yang akan dilakukan untuk Jakarta. 
 
Lantas bagaimana sejarah ibu kota negara adi daya tersebut bisa berpindah?
 
Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh detikFinance, Rabu (5/7/2017), pemindahan ibu kota AS terjadi sekitar lebih dari dua abad yang lalu. Berbeda dengan Jakarta, New York hanya berperan sebagai ibu kota selama 5 tahun, yakni dari 1785 hingga 1790.
 
Rencana pemindahan ibu kota mulai disetujui sejak direstui Kongres AS setelah mendapatkan izin dari Konstitusi AS pada tahun 1790. Pemindahan ibu kota dilakukan untuk memisahkan pusat kegiatan pemerintahan dan bisnis. Hal ini menyusul New York yang sejak awal berdiri menjadi sebuah pintu gerbang para imigran masuk ke AS dan pusat bisnis, budaya, transportasi, dan manufaktur.
 
Pada rapat Kongres tersebut, disetujui pemilihan ibu kota negara yang sifatnya permanen, bukan bagian dari negara bagian AS mana pun, sehingga bisa secara langsung diawasi oleh pemerintah federal.
Sebuah kota baru pun dibentuk di sebelah timur pelabuhan Georgetown, kota Washington. Kota ini didirikan di atas lahan seluas 176,9 km2. Kota tersebut akhirnya dinamai Washington DC, mengutip nama Presiden pertama AS, George Washington.
 
Washington DC pun resmi menjadi ibu kota AS sejak tahun 1800. Agak sedikit mirip, jika Palangka Raya terletak dekat Sungai Kahayan dan Kapuas, maka Washington DC berada di dekat sungai Patomac. 
Kini Washington DC pun telah berkembang menjadi suatu pusat pemerintahan yang dipenuhi oleh gedung-gedung, monumen atau bangunan bersejarah. Sementara New York menjadi kota bisnis dan budaya yang menjadikannya kota berpenduduk nomor tiga terbesar di Amerika Serikat.
 
Washington DC menjadi sebuah kota baru yang disiapkan sebagai ibu kota baru yang dibangun di pinggir sungai Patomac. Sedangkan Palangka Raya, meski bukan lagi kota baru, namun kota ini masih memiliki jumlah lahan kosong yang cukup luas dan juga terletak di tepi sungai, yakni Sungai Kapuas dan Kahayan.
 
Namun kota Palangka Raya menjadi sebuah kota yang penuh keistimewaan. Diambil dari Buku karangan Garry van Klinken yang berjudul 'Mengkolonisasi Borneo: Pembentukan Provinsi Dayak di Kalimantan' yang dikutip dalam buku Antara Daerah dan Negara: Indonesia Tahun 1950an (2011), Kota Palangka Raya tak pernah ada sebelum Presiden Soekarno menginjakkan kakinya ke tanah Borneo.
Daerah yang tadinya hanya sebuah kampung kecil bernama Pahandut dengan jumlah penduduk 900 jiwa, akhirnya diresmikannya sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah, setelah meletakkan batu pertama.
 
Hal ini hampir mirip dengan kota Washington DC yang lahir dengan mengambil nama dari Presiden pertama AS, George Washington. Wilayah Washington DC pun dipilih oleh Presiden George Washington sendiri. Presiden Soekarno sendiri bahkan pernah mengatakan bahwa Palangka Raya memiliki kemiripan dengan Washington DC.
 
Namun berbeda dengan AS yang sukses memindahkan ibu kota dari New York ke Washington DC, pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Palangka Raya memiliki kesulitan yang lebih. Tidak sama dengan New York dan Washington DC yang hanya berjarak lewat daratan, Jakarta akan terpisah jauh oleh laut untuk sampai ke ibu kota barunya nanti yang akan berada di luar pulau Jawa atau mungkin Palangka Raya.
 
Pemindahan ibu kota sendiri memang menjadi wacana sejak lama. Bahkan wacana ini telah ada sejak zaman Presiden pertama Indonesia, Soekarno. Jakarta yang sudah semakin ramai dan padat lantaran juga menjadi pusat bisnis menjadi alasan kuat ibu kota harus segera dipindahkan.
 
Jika berkaca dari negara-negara maju di luar negeri, pusat pemerintahan memang sebaiknya dipisahkan dengan daerah bisnis. Hal tersebut pula yang mendasari acuan pindahnya ibu kota dari Jakarta ke kota baru, layaknya New York sebagai kota bisnis dan Washington DC sebagai pusat pemerintahan di AS. *1/dfc

KOMENTAR