Kampar Memang Idaman Nan Tersayang atau Hanya Untuk Memenuhi Birahi Akan Kekuasaan?

Senin, 28 Oktober 2024 21:16:43 874
Kampar Memang Idaman Nan Tersayang atau Hanya Untuk Memenuhi Birahi Akan Kekuasaan?

Dengan dilantiknya presiden dan wakil presiden serta anggota DPR RI, DPRD provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota secara bertahap kita masih dihadapkan dengan hajatan politik elektoral yang belum selesai, hajatan yang juga disebut dengan pesta demokrasi untuk memilih Bupati, Walikota, Gubernur beserta wakil-wakilnya.

Hari ini di Kabupaten Kampar para calon bupati dan wakilnya beserta tim sukses sedang mengobral janji, memanaskan mesin politik di 21 kecamatan yang ada, menyusun dan mengimplementasikan strategi taktik agar masyarakat menetapkan memilih mereka.

Memberikan harapan semu seolah-olah masyarakat akan mendapatkan pemimpin baru, harapan baru, yang ditakutkan ini hanya proses penguasa bersama pemodal serta elit politik mempertahankan kekuasaan, memperbesar kekuasaan beserta asetnya agar bisa dikuasai oleh orang-orang terdekat atau loyalis mereka saja. Sedangkan Masyarakat setelah pesta ini berakhir kembali kepada ladang, sungai, dan pabrik untuk memastikan dapur akan terus ada asapnya, tanpa didengarkan rintihan serta janji yang dilupakan mereka.

BIRAHI AKAN KEKUASAAN

Pada masa kolonialisme dan imprealisme Belanda di Indonesia, pemilihan pemimpin di level daerah sangat ditentukan oleh rezim kolonial, penguasa dan pemodal yang lebih tinggi pengaruh serta kedudukanmya mereka mempunyai kepentingan sehingga mampu mengatur pencalonan kepala daerah maupun mengatur kepala daerah setelah mendapatkan mandat dari rakyatnya.

Dengan cost politik yang sangat besar sudah menjadi rahasia umum transaksi politik pasti sudah terjadi sebelum ditetapkan calon maupun setelah ditetapkan menjadi calon bahkan ketika sudah mendapatkan mandat dari rakyat. Belanda meninggalkan budaya korupsi, nepotisme, dan budaya menjilat yang menjadi lawan kita bersama sampai hari ini.

Kunci daerah maju adalah kepemimpinan. Kepemimpinan meritokrasi dengan pemimpin yang strong, pemimpin tangan besi tidak bisa dimanipulasi Pemimpin yang hanya punya satu kepentingan, yakni kemajuan daerah. Sebagai warga kabupaten Kampar kita berhak menagih pemimpin yang bisa membawa ke kesejahteraan.

Kampar sedang tidak baik-baik saja, dibuktikan dengan banyaknya pengangguran di Kabupaten Kampar. Pada tahun 2023 sebanyak 12.923 jiwa menurut data BPS Provinsi Riau, dari 2.073 KM panjangnya jalan Kabupaten 726,77 KM jalan masuk dalam kategori rusak ringan, 78,90 KM rusak berat dengan proporsi jalan kondisi baik hanya 61%. Belum lagi permasalahan sosial seperti narkoba, judi online yang merusak golongan anak muda di Kampar hingga mengakibatkan hutang pinjaman online yang membuat kolom pemberitaan diisi dengan pencurian, bunuh diri, serta kejahatan yang berawal dari ketidaksiapan mental serta kepedulian pemerintah untuk membina potensi yang ada di diri serta desa/kecamatan dari masyarakat dan anak muda di Kampar.

Banyaknya pejabat yang menghabiskan dana untuk acara seremonial dan perjalanan dinas yang bisa dibilang percuma karena tidak memberikan dampak langsung kepada masyarakat terkesan menghamburkan APBD saja. Hampir setengah dari APBD kabupaten habis oleh gaji serta kegaitan mereka saja sedangkan minim sekali kegiatan yang berorientasi untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat untuk meningkatkan kapasitas serta membuka fikiran akan banyaknya peluang yang ada di desa/kecamatannya. Ini hanya sebagian kecil dari fakta keadaan yang terjadi di Kabupaten Kampar pada hari ini.

HARAPAN BARU

Harapan tentu di gantungkan kepada calon yang sudah ditetapkan oleh KPU Kabupaten Kampar, Repol-Ardo yang berlatar belakang politikus, Yusri-Rinto yang berlatar belakang Birokrat dan Profesional, Yuzar-Misharti berlatar belakang Birokrat Politikus, serta Yuyun-Edwin yang juga berlatar belakang Politikus. Sekarang beradu untuk meyakinkan masyarakat dengan membangun personal branding dan citra yang baik agar mendapatkan tampuk kekuasaan tertinggi di kabupaten Kampar. Sosial media kita sekarang sibuk dengan jualan dan rayuan dari mereka beserta tim suksesnya tentang apa saja yang menjadi kelebihan pengalaman sehingga kita harus memilih salah satu dari 4 pasang calon ini.

Jangan sampai mereka duduk sebagai pemimpin Kabupaten Kampar dengan hanya bermodal membagikan kelender, berjoget ria atau hanya menjual nama besar orang tua saja. Tapi kita sebagai masyarakat harus mampu menagih gagasan serta pemikiran untuk membawah kabupaten Kampar ke arah yang lebih baik kedepannya.

Hans J. Margenthau Buku yang Berjudul Politics Among Nations The Struggle For Power and Peace, “Sangat bias dan keliru untuk menilai kualitas politisi atau pejabat hanya dari nilai-nilai atau citranya saja. Sebaiknya kualitas politisi atau pejabat harus dilihat dari kemampuan dan dampak dari kebijakan yang dibuatnya”.

Oleh sebab itu mereka ini punya rekam jejak masing-masing ketika menduduki jabatan. Kita mampu menilai mereka dengan hal yang lebih kongkrit dari pada dengan perkataan yang keluar dari mulutnya yang hanya bisa kita rekam dan dengar saja. Kalau untuk mereka laksanakan itu belum tentu adanya demikian. Kita mampu melihat dan mencari fakta apa saja yang sudah mereka laksanakan untuk kemajuan Kampar dengan batasan wewenangnya masing-masing ketika menjabat dulu.

Politisi dengan produk aturan yang disuarakan yang mampu memenangkan kepentingan rakyat, alokasi pokok pikiran yang langsung terasa oleh masyarakat dengan wewenang sebagai legislatif serta pengawasan, birokrat sebagai eksekutif dengan kemampuan manajerial yang baik dalam proses mengambil keputusan, menjalankan kegiatan yang mampu meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pegawai serta berpihak kepada masyarakat serta pemimpin perusahaan yang bisa kita lihat kinerjanya dengan berpatokan kepada perusahaan yang di pimpinnya.

PENGINGAT UNTUK KITA BERSAMA

Falsafah Jawa 'Sabda Pandita Ratu Tan Kena Wola Wali' yang bermakna seorang raja atau pemimpin tidak boleh berganti ucapannya atau keputusan, karena keputusan seorang pemimpin sekali diucapkan, maka ucapannya akan menjadi pedoman. Sumber rujukan semua orang, baik bagi pejabat yang menjalankan roda pemerintahan maupun rakyat sebagai warga.

“Sakali ayu godang, sekali tepian baubah” sebagai pengingat kepada calon pemimpin kabupaten yang bertarung hari ini, sekali melakukan kesalahan itu berdamapak besar kepada masyarakat. Bukan hanya kalian yang bisa menjual rasa cinta kepada Kabupaten Kampar tetapi setiap orang yang dilahirkan di tanah batuah Kampar, dibesarkan oleh hasil tanah Kampar nan juah akan dikuburkan dengan tanah Kampar memiliki rasa cinta yang berani membela yang benar ketika kalian berbuat salah. Silahkan obral janji kongkrit beserta dengan gagasan penyelesaian untuk menjadi pengingat bagi masyarakat Kampar agar bisa ditagih ketika sudah manjadi Bupati dan Wakil Bupati.

Tulisan: Sabaril Nopri
PEMUDA KECAMATAN XIII KOTO KAMPAR

KOMENTAR