Khofifah: Kemensos akan Turun Membantu
Rabu, 10 Februari 2016 22:16:59 1200

Jakarta, inforiau.co - Terkait bencana banjir yang menimpa sejumlah daerah di Indonesia, khusunya Provinsi Riau dan Sumatera Barat. Kementerian Sosial RI menginstruksikan pihak Pemkab dan Pemprov segera turun membantu korban baik yang terdampak langsung m
Jakarta, inforiau.co - Terkait bencana banjir yang menimpa sejumlah daerah di Indonesia, khusunya Provinsi Riau dan Sumatera Barat. Kementerian Sosial RI menginstruksikan pihak Pemkab dan Pemprov segera turun membantu korban baik yang terdampak langsung maupun yang sudah tinggal di posko evakuasi.
Hal tersebut disampaikan Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa, Selasa (9/2) malam.
"Khususnya untuk bantuan pangan saat ini pihak Pemerintah Kabupaten sudah bisa mencairkan atau mengeluarkan cadangan beras 100 ton. Jika cadangan tersebut masih kurang, maka pihak Pemprov dalam hal ini Gubernur juga bisa mengeluarkan cadangan beras sebanyak 200 ton," ungkap Khofifah.
Namun dalam mengeluarkan beras cadangan tersebut, dirinya menyebutkan baik Pemkab dan Pemprov harus mengeluarkan Surat Keputusan (SK) darurat.
"Jika memang dari Pemkab dan Pemprov tidak cukup, nanti dari Kemensos akan turun langsung. Saat ini yang jelas seluruh Dinas Sosial yang ada di Pemkab dan Pemprov untuk fokus terlebih dahulu membantu para korban banjir khususnya yang berada di posko evakuasi, tentunya dengan bekerjasama dengan instansi terkait seperti BPBD dan Dinas Kesehatan," jelasnya.
Sementara dihubungi secara terpisah, Kepala Pusat Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, saat ini pihaknya juga sudah menginstruksikan kepada BPBD untuk bertindak cepat dalam penanganan musibah banjir tersebut.
"Semua tim di daerah sudah bergerak cepat, mereka menyebar ke seluruh wilayah yang terdampak banjir. Dan jika tidak ada halangan besok kita juga akan memaparkan langsung mengenai penanganan bencana banjir oleh BNPB jam 13.00 WiB, di Ruang Konfrensi Pers lantai 11 Graha BNPB Jakarta Timur," pungkasnya.
Tetapkan Status Tanggap Darurat Banjir
Banjir di Tiga Kabupaten yakni Kampar, Rohul dan Kuansing terus meluas. Pemerintah setempat diminta menaikkan status tanggap darurat banjir, untuk mempercepat proses pengerahan bantuan dari Pemerintah Provinsi dan Pusat.
Hal ini diungkapkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger kepada halloriau.com. Menurutnya, dengan kondisi banjir yang kian meluas, Pemerintah di Tiga Kabupaten didesak supaya meningkatkan status tanggap darurat banjir.
"Tiga daerah harus segera meningkatkan status tanggap darurat banjir. Karena kondisi banjir ini terus meluas," ujarnya.
Menurut Edwar, saat ini dirinya bersama dengan Pelaksana Tugas (Plt) Gubri Arsyadjuliandi Rachman dan Dandrem Wirabima serta instansi terkait sedang meninjau kondisi banjir di Kampar.
Kampar kata Edwar, merupakan satu dari tiga kabupaten terparah terkena banjir. Hal ini disebabkan tingginya curah hujan di Sumatera Barat, yang notabene merupakan daerah hulu sungai Kampar.
"Kondisi air di PLTA Koto panjang terus meningkat. Hari ini Lima pintu sudah dibuka, karena permukaan air terus naik," tandasnya.
Oleh karena itu, Ia meminta Pemkab Kampar, Rohul dan Kuansing segera menetapkan status tanggap darurat banjir. "Agar proses pengerahan bantuan dari pusat cepat dan masyarakat bisa diamankan sesegera mungkin," tandasnya.
Pemprov Riau Salurkan Bantuan Beras
Banjir di Riau, Pemprov Riau melalui Dinas Sosial sudah menyalurkan bantuan untuk korban banjir di beberapa kabupaten/kota.
Untuk banjir di Kabupaten Kampar sudah disalurkan sebanyak 1 ton beras. Sedangkan di kampar Kiri Hulu sudah disalurkan sebanyak 170 Kg beras dan paket makanan.
Kepastian penyaluran bantuan bahan makanan untuk korban banjir itu disampaikan Kepala Dinas Sosial Provinsi Riau, Syarifuddin Selasa (9/2). Menurutnya, bantuan akan terus disalurkan ke titik banjir.
"Kita tengah menunggu data titik banjir dan korban banjir di beberapa kabupaten/kota lainnya. Seperti di Rohil maupun daerah lainnya. Setelah data kami terima, kami akan segera mengirimkan bantuan bahan makanan dan obat-obatan," katanya.
Menurut Syarifuddin, peyaluran bantuan logistik itu diarahkan sesuai instruksi Plt Gubri sebelumnya. Prioritas bantuan tersebut, diarahkan ke wilayah yang ada posko dan tempat penampungan. Dari situ barulah bantuan itu akan disalurkan oleh petugas di lapangan.
Akibat curah hujan yang tinggi dua hari belakangan, sejumlah daerah di Riau tergenang air. Banjir juga telah melanda empat kabupaten di Provinsi Riau. Diantaranya Kabupaten Kampar, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kabupaten Pelalawan.
Khusus untuk wilayah Kampar, dibukanya pintu air waduk PLTA Koto Panjang juga menjadi salah satu penyebab musibah banjir. Akibat musibah ini, untuk di Kampar saja, terjadi peningkatan jumlah kecamatan yang terendam banjir.
Bulog Siap Bantu
Untuk bantuan bahan pangan bagi korban banjir di Riau, Bulog Riau siap menyalurkan 1.400 ton beras Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Menurut Humas Bulog Riau Kepri, Hendra Gunafi Selasa (9/2/16) beras-beras tersebut memang merupakan stok yang digunakan untuk kondisi bencana.
Menurutnya, CBP di Bulog sebanya 1.400 ton. Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari CBP Pemprov Riau sebanyak 200 ton dan CBP di setiap kabupaten/kota sebanyak 100 ton perkabupaten/kota.
"Jika memang diperlukan, Bulog siap menyalurkan bantuan beras untuk korban banjir yang saat ini melanda kabupaten/kota di Riau," terangnya.
Untuk tehnis penyaluran bantuan beras, tambahnya, Pemprov Riau atau Pemkab/Pemko menyurati Bulog untuk meminta Bulog menyalurkan bantuan beras di daerah yang dilanda banjir.
Disinggung mengenai gudang Bulog di wilayah yang kebanjiran, Hendra menyatakan bahwa hingga saat ini, dirinya masih belum mendapatkan laporan mengenai adanya gudang Bulog yang terendam banjir. Grc/Hrc/Rtc/Ir