Koleksi Museum Sang Nila Utama: Alquran Akhir Abad 18 Masehi

Selasa, 28 Juni 2022 21:32:25 201
Koleksi Museum Sang Nila Utama: Alquran Akhir Abad 18 Masehi
Alquran akhir abad 18 di Museum Sang Nila Utama

Inforiau - Salah satu koleksi Museum Sang Nila Utama Dinas Kebudayaan Riau adalah Alquran yang ditulis akhir abad 18 Masehi. Kondisi naskah terbilang masih baik dan sudah melalui tahap restorasi dengan dilapisi kertas tisue Jepang.

Meski begitu, ada sebagian lembaran helainya (kertas) ada yang hilang. Naskah yang ditulis di atas kertas produk Eropa berwarna putih ini, dengan watermark (cap kertas) berupa gambar orang sedang duduk sambil memegang tongkat yang ujungnya menyerupai topi dan gambar singa bermahkota yang berdiri sambil memegang pedang dan anak panah dalam lingkaran pagar kayu serta tulisan PRO PATRIA, dengan countermark bertuliskan inisial AHK.

Menurut WA Churchill dalam bukunya Watermarks In Paper In Holland, England, France, Etc., In The XVII and XVIII Centuries and Their Interconnection, kertas dengan watermark serupa ini termasuk dalam kategori “Tuin”, Garden of Holland, or Maid of Dort (Dordrecht) dan terdaftar dalam bukunya pada gambar no 132, yang diproduksi di Belanda pada tahun 1711.

Menurut Kepala Dinas Kebudayaan Riau, Raja Yoserizal Zen, jumlah halaman yang tersisa pada naskah ini 590 halaman. Naskah ditulis secara recto-verso atau dua sisi halamannya ditulisi teks.

Recto merupakan sisi awal dan verso sebaliknya, dengan ukuran blok teks 20,5 x 11 cm. Setiap halaman naskah ini terdiri dari 13 (tiga belas) baris kata, tanpa ada nomor halaman. Pada beberapa halaman naskah ini terdapat iluminasi berupa gambar dua garis lingkaran dengan garis lingkaran luar berwarna merah dan garis lingkaran dalam berwarna kuning, serta di dalam lingkaran tersebut terdapat tulisan samani, robik dan nisfu (1/2 halaman) yang merupakan tanda pembagian dari setiap tema atau juz dalam naskah ini.

"Seperti kata samani yang berarti 3/4 tema atau jus, robik yang berarti 1/4 tema atau juz dan nisfu yang berarti 1/2 tema atau juz," ulas Yoserizal Zen.

Aksara yang digunakan dalam naskah ini adalah aksara Arab dan bahasa Arab. Penulisan teks pada naskah ini tidak memiliki harakat (tanda baca). Tulisan teks naskah ini pada umumnya ditulis menggunakan tinta warna hitam.

Namun ada beberapa halaman di luar blok teks pada naskah ini terdapat tulisan yang menggunakan tinta warna merah sebagai rubrikasi yang memuat keterangan bab atau bagian, antara lain: Asyaro asni, Al Jaza Waasyara Minal qur’an nil‘azim, Al jaza tis’ah minal qur’an nil’azim, Al jaza samani minal khitabilah taala, Al jaza assadisa minal khitabilah , AL jaza ulkhomsin minal khitabilah taala, Al jaza urrobing minal kalamah taala, Al jaza atsalisa minal qur’anil azim, Al jaza al khisani minal kaumalah taala.

Adapun pada bagian kalimat awal dalam naskah halaman pertama tertulis: Wa iz qala rabbuka lil-mala`ikati inni ja'ilun fil-ar?i khalifah, qalu a taj'alu fiha may yufsidu fiha wa yasfikuddima`, wa na?nu nusabbi?u bi?amdika wa nuqaddisu lak, qala inni a'lamu ma la ta'lam?

Sedangkan pada bagian kalimat akhir tertulis : Was-sama`i wa?-?ariqNaskah ini berisi pembahasan tentang, isi Al Qur'an, QS Al Baqarah ayat 30 hingga QS Al Thoriq ayat 1. Pada naskah ini tidak terdapat kolofon yang menunjukan tahun penulisan atau penyalinan secara pasti. Sehingga tarikh naskah ini secara interne evidentie melalui watermarknya dapat diperkirakan dibuat pada abad ke-18 masehi.(*)

KOMENTAR